Assalaamu’alaikum.
Kali ini saya mau berbagi atau
lebih tepatnya membuat laporan #DisbukberKK (Diskusi dan buka puasa bareng KK)
yang dilaksanakan 27 Juni 2015 lalu.
Berawal dari postingan
ajakan/tawaran/gratisan dari mimin sekaligus Founder KK berupa gambar ini saya
dapat info acara kece.
Promosi acara yang disebar mimin |
Yepppp jadi temanya kali ini
adalah
“Menulis untuk hidup, hidup untuk
menulis” bersama Om Maman Suherman - @maman1965 – Notulen ILK
Nah yang belum tahu sebelumnya
apa itu KK? KK adalah kependekan dari Kancut Keblenger. Apa itu? Itu Loh
Komunitas Blogger paling kece #eyaaaa.
Jadi ceritanya tibalah hari yang
ditunggu-tunggu. Hari H dan saya lupa di mana markas KK ini berada, padahal
pernah ke TKP, tapi apalah daya otak saya sudah terlalu banyak terisi khayalan
tingkat Bila ><. Akhirnya setelah diantar bapak pengemudi bajaj, sampai
di markas dan di sana baru ada Anggita. Kita hanya berdua kayak orang ilang
sementara Kak Pina baru jemput Om Maman.
Singkat cerita sebelum acara dimulai, sambil kawancut yang lain datang, sempat ngobrol soal buku bersama Om Maman. Di infoin sama Kak Pina ke Om Maman kalau saya juga nulis novel, aishh aku mah apa atuh #tutupmuka. Lalu berbincang singkat soal proses lahirnya Bila, dan berlanjut dengan Beliau melihat sample Bila. Inti dari obrolan pendek sebelum acara dimulai yaitu “Ini bagus, nggak perlu merendah, dilanjutkan terus.” Well, tepat karena hal yang besar biasanya dimulai dari hal kecil. Semangat!!!
Singkat cerita sebelum acara dimulai, sambil kawancut yang lain datang, sempat ngobrol soal buku bersama Om Maman. Di infoin sama Kak Pina ke Om Maman kalau saya juga nulis novel, aishh aku mah apa atuh #tutupmuka. Lalu berbincang singkat soal proses lahirnya Bila, dan berlanjut dengan Beliau melihat sample Bila. Inti dari obrolan pendek sebelum acara dimulai yaitu “Ini bagus, nggak perlu merendah, dilanjutkan terus.” Well, tepat karena hal yang besar biasanya dimulai dari hal kecil. Semangat!!!
Oke, lanjut ke acara inti.
Sesi pertama, berbagi pengalaman dari Om Maman sejak beliau masih kecil sampai dengan sekarang. Ah, kalau ini diceritain bakalan panjang banget postingannya. Jadi skip aja, intinya di bagian ini adalah sumber ide beliau adalah dari IBU. Ibu itu adalah pembohong nomor satu di dunia. Sigh! saya jadi nggak konsen dan malah kangen emak di Jogja. Ck!
Sesi pertama, berbagi pengalaman dari Om Maman sejak beliau masih kecil sampai dengan sekarang. Ah, kalau ini diceritain bakalan panjang banget postingannya. Jadi skip aja, intinya di bagian ini adalah sumber ide beliau adalah dari IBU. Ibu itu adalah pembohong nomor satu di dunia. Sigh! saya jadi nggak konsen dan malah kangen emak di Jogja. Ck!
Lagi serius nyimak - Foto @kancutkeblenger |
Lagi serius nyimak - Foto @kancutkeblenger |
“Banyak mendengar banyak ilmu, banyak bicara justru otaknya tertutup.”
Modal menulis yang pertama itu bukan pelajaran tentang menulis yang didapatkan dari bangku pendidikan melainkan HATI. Hati ini yang akan membimbing kita dalam menulis.
Modal menulis yang pertama itu bukan pelajaran tentang menulis yang didapatkan dari bangku pendidikan melainkan HATI. Hati ini yang akan membimbing kita dalam menulis.
Sebuah paragraf terbentuk dari
huruf yang disusun menjadi kata, yang disusun menjadi kalimat. Namun, semua itu
tidak akan terwujud dan terbaca tanpa adanya jeda (spasi). Jeda tersebut jika
diibaratkan dalam hidup adalah liburan, liburan di sini adalah pulang. Pulang
ke mana? Yaitu pulang kembali kepada Ibu. Yeppp.. lagi-lagi kembali ke ibu *_*
Sebelum menulis kita bisa
mengumpulkan sebuah ide yang akan kita tulis dengan menggunakan metode 5W
+ 1 H. Apa itu? Di sini saya mencoba menerapkan metode tersebut dengan
contoh dari Bila. #promolagi . Di sini sebenarnya metode ini mirip outline ya, atau bisa juga kita sebut
cara sederhana untuk menentukan sebuah outline
#okesip.
What : Apa yang akan kita tulis?
Aku ingin menulis tentang wanita
yang patah hati.
When : Di mana kejadiannya? Atau kapan waktu terjadinya? Saat wanita itu ditinggal menikah oleh
sahabatnya sendiri.
Why : Mengapa / kenapa bisa?
Karena ternyata wanita itu baru sadar
telah mencintai lelaki (sahabat) di saat sudah kehilangan. Sementara si lelaki
(sahabat), tidak pernah sadar kalau si wanita memiliki rasa lebih dari sekadar
persahabatan.
Who : Siapa yang ada dalam
cerita ini? Bila
Where : Di mana kejadiannya? Well,
di sini tentu saja kita bisa menentukan berbagai setting tempat kejadian yang
akan ada pada novel.
How : Bagaimana kejadian itu terjadi? Detailnya
bisa di baca langsung di Bila #antiklimaks.
Minimal dengan adanya 5W + 1H,
tulisan kita sudah mempunyai poin-poin pentingnya.
Selain itu penulis juga
seharusnya memiliki atau melakukan 5R. Apa itu? Ini bukan ukuran cetak foto loh
ya.
5R di sini yaitu,
Read : Membaca – karena semakin
banyak membaca maka pengetahuan kita semakin banyak.
Riset : Pengumpulan data – ibarat
kata, kalau kita mau menulis tentang anak broken home kita harus tahu banyak
atau mengumpulkan data tentang anak broken home. Untuk metode, tergantung
masing-masing.
Reliable : Dapat diandalkan – Apa
yang kita tulis haruslah reliable, dapat diandalkan atau terpercaya. Misal
survey pasti ada narasumbernya.
Reflecting
Right
Yak, itu saja yang berhasil saya
rangkum di sesi kedua ini.
Sesi ketiga, yaitu tanya
jawab.
Sehubungan tidak semua bisa
dituliskan di sini, lagi dan lagi ceritanya panjang. Di sini saya akan berikan
catatan singkatnya.
“Apa yang dikatakan orang lain
tidak sama dengan fakta melainkan hanya opini. Sementara apa yang dilihat tidak
sama dengan fakta melainkan hanya perspektif.”
“Kalau kita tidak ada di masa
lalu, maka kita tidak bisa mengadilinya di masa sekarang.” – ini cocok banget buat yang suka menilai
orang lain hanya dengan sekali lihat, tanpa melihat latar belakangnya.
“Kalau ada yang menguji kebenaran
tentang tulisan kita, terima saja. Jangan pernah sombong dan berpikir tulisan
kita sudah baik/sempurna. Merendahlah sebelum kamu direndahkan. Mengalahlah
sebelum kamu dikalahkan.”
“Kalau kamu tidak yakin dengan
kekuasaan Allah SWT, lebih baik jangan berdoa!”
“Ibarat pohon kurma, kuatkan akar
dulu baru naik/tumbuh ke atas.” – Kalimat
ini tentu saja luas banget artinya. Bisa dipakai dalam hal apapun.
Bagaimana cara mengatur waktu untuk menulis di saat sibuk?
Menciptakan hal yang selalu
mengingatkan diri, masing-masing mempunyai cara yang berbeda. Kalau Om Maman
sendiri contohnya dengan menyusun tumpukan buku yang menjadi sumber data dari
buku yang akan ditulis. Jadi setiap kali melangkah buku-buku itu seakan melambai
minta disentuh. Kalau dalam hal ini, mirip dengan apa yang saya lakukan di
kantor, yaitu menulis di post it dan tempel di tepi layar monitor. Dijamin
pasti pas lihat layar langsung baca catatan tersebut dan inget. So, tentukan
caramu!
Bagaimana cara menanggulangi writer’s block?
Terkadang kita sering terganggu
saat sedang menulis, misalnya saja dipanggil emak buat nyuci baju. Di saat hal
tersebut terjadi, jangan marah karena marah dapat membakar ide yang sudah ada
di kepala. Hal yang paling tepat untuk dilakukan adalah meminta waktu sejenak,
tulis hal penting yang sudah ada di kepala. Jadi ketika kita akan menulis lagi,
ide tersebut masih tersimpan dengan baik.
Dalam menghadapi WB kita bisa
memilih untuk melakukan hal ini.
1. Tinggalkan sementara tulisan
tersebut dan isi waktu dengan liburan agar otak kita menjadi bersih.
2. Lawan WB tersebut dengan kita
terus menulis (kayaknya yang ini agak susah ya)
Bagaimana jika terlalu banyak ide sementara tulisannya belum selesai?
Terlalu banyak ide bukanlah hal
buruk. Cara mengatasinya cukup tulis atau catat ide tersebut agar tidak hilang.
Nanti saat kita memerlukannya kembali, maka kita cukup memanggil ulang ide
tersebut. Dalam hal ini kita bisa memanfaatkan gadget yang kita miliki. Jadi kapan pun ide itu muncul di kepala,
kita bisa langsung menulisnya di sana.
Pas bahas ini saya langsung inget
waktu nulis cerita, waktu itu cerita yang saya tulis baru sampai konflik utama.
Eh ada teman yang cerita soal hal-hal unyu yang dilakukan dengan
teman/pasangannya, langsung saya tulis cerita tersebut untuk nanti sebagai
bagian dari ending cerita. Jadi kurang lebih seperti itu, ide yang muncul
sekarang pasti akan berguna nantinya.
Yeah, akhirnya itu saja yang bisa
sampaikan di sini. Karena waktu menjelang bedug Maghrib jadi makanan sudah
melambai-lambai minta di siapkan. Taraaaaaa, selamat berbuka.
Setelah berbuka, acara masih
berlanjut dengan bincang santai bersama Om Maman. Pokoknya banyak banget yang
diobrolin, ada yang bertanya tentang proses penerbitan, naskah yang nge-hits
dan masih banyak lagi. Pokoknya rugi banget buat yang nggak dateng di acara
ini. Kapan lagi kan bisa ngobrol dan dapet ilmu secara cuma cuma?
Kawancut bersama Om Maman - Foto @kancutkeblenger |
Maaf mukanya disensor, lagi kurang oke :P |
Yuhuuuu, jam delapan kita bubar
jalan dan akhirnya jam setengah 10 sampai kos. Pokoknya #DisbukberKK super
sekali Kakak.
** Jika ada kesalahan data di
atas itu murni kekhilafan otak saya. Sila dikoreksi.
Akhir kata matursuwun sudah mampir.
Wassalaamu’alaikum.
Hehe lebih lengkap disini dari pada catatanku ternyata.. matursuwun mba
ReplyDeleteSami sami Fan :)
Deletewaini, Lengkap beneeeerrrr! :D
ReplyDeletebisa dipake buat nyontek kalo lupa.
Wkwkwkwk... contek aja.. ujiannya open gadget kok #ehhh
Deletenah ini baru postingan, lengkap sis. makasi udah dateng.
ReplyDeletebtw gue lg potong empek empek nwkwk
Yuhuuy.... makasih kembali Kak Pina...
DeleteKK paling oke deh emang :)
Hahaha...iya lg jadi seksi konsumsi :p
(( Naskah yang ngehits ))
ReplyDeleteWah makasih banget ya udah berbagi ilmunya, saya nggak bisa dateng soalnya kalo dari Bandung mah kejauhan :')
Sama sama.... makasih kembali ya udah mampir... semoga bermanfaat...
Deletesemoga juga nanti Bandung berkesempatan ;)
wahhh, kayaknya seru dan bermanfaat banget :) pingin ikut tapi jauhh
ReplyDelete@my blog :D
Semoga lain waktu ada kesempatan yaa :)
DeleteMakasih bgt nih udah berbagi. Semoga dibalas sama Allah. Hihi. Semoga sukses dengan "Bila" nya.
ReplyDeleteSama samaa....
DeleteAamiin ya Rabb... makasih atas doanya juga ya :)