Selamat malam konco-konco semua
baik yang berpacar maupun yang tidak berpacar a.k Jomblo #uhuk.
Postingan kali ini gue lagi
pengen berbagi pengalaman mendaki Gunung Gede. Sebelumnya adakah yang belum
tahu apa dan dimana GG? Jangan berfikir aneh dulu karena ini gunung adalah
gunung beneran. Dari om wiki *siapa juga yang mikir aneh* #PLAK
“Gunung Gede merupakan sebuah gunung yang berada di Pulau Jawa, Indonesia. Gunung Gede berada dalam ruang lingkup Taman
Nasional Gede Pangrango,
yang merupakan salah satu dari lima taman nasional yang pertama kali diumumkan
di Indonesia pada tahun 1980. Gunung ini berada di wilayah tiga
kabupaten yaitu Kabupaten Bogor, Cianjur dan Sukabumi, dengan ketinggian 1.000 - 3.000 m. dpl.”
Jujur aja soal ketinggian dll gue
gak begitu ngerti. Maklum gue bukan anak gunung tapi anak Jogja *gak nyambung
emang*. Berawal dari diajakin abang abang gue di kerjaan, gue yang awalnya
menolak karena seumur-umur emang belom pernah naik Gunung akhirnya terpengaruh
oleh bujuk rayu mereka dan akhirnya ngasih KTP buat daftar pendakian. Baru tahu
gue ternyata mau mendaki gunung aja pake daftar jauh-jauh hari segala #PLAK. Tepatnya
tanggal 9 Juni 2010 (lama banget) jam 13.00 kita bergegas untuk perpetualang. YEAH,
Kenapa berangkat siang? Karena 2 orang mesti masuk kerja setengah hari waktu
itu. Ini dia pasukan pendaki Gunung Gede.
Jeng jeng jam 21.00 Perjalanan
dimulai. Pertama kali kita lapor terlebih dahulu ke apalah itu namanya gue gak
tahu. Muehehehe. Kita sepakat menggunakan kode dengan teriak “Prikitiuw” buat tanda yang di depan
mesti berhenti buat nungguin yang dibelakang entah karena jarak yang jauh atau
lagi kecapekan dan minta istirahat *maklum korban Sule*. Emang dari sononya kita
ga ada pengalaman mendaki baru juga perjalanan belum ada 1 jam pasukan udah
mulai loyo. Bermula dari Mpok Lea
yang sudah mulai kecapekan teriakan “prikitiuw”
mulai bergema. Dan bentar bentar kita istirahat. Kebayang kan kalau kita jalan
dan istirahat itu yang ada bukan semakin fresh tetapi malah makin berasa
capeknya.
Mpok Lea sudah mendapatkan
nyawanya kembali #hallah. Pasalnya mpok Lea diminta jalan paling depan bareng
sama Pak Andre agar lebih semangat buat jalan. Baru tahu konon katanya kalau
kita jalan di belakang dan lihat yang lain udah jauh di depan bikin kita loyo dan ngoyo. Masalah 1 teratasi, kemudian menyusul KoBud yang mulai
kelelahan dan Kram. Akhirnya mulai lagi kita berjalan dengan irama
istrirahat-jalan-istirahat-jalan dan seterusnya.
Beruntung setelah perjuangan yang
amat sangat berat sampailah kita di Air Panas di jam 12.00 WIB. Di sana udah
ada beberapa tenda dari rombongan lain. Setelah mencari tepat yang pas kita
bikin Tenda buat istirahat. “Apa kita?
Gue Cuma liat kali” hahaha. Di tenda akhirnya bisa juga meluruskan kaki
dan makan bekal yang dibawa dari bawah.
Tak lupa menyempatkan memejamkan mata walaupun cuma bentar. Di tenda kita
diskusi siapa yang mau melanjutkan perjalanan sampai ke atas dan siapa yang memilih
tinggal di tenda. Berhubung melihat rombongan yang udah mulai kecapean akhirnya
yang berniat untuk melanjutkan perjalanan hanyalah 4 orang termasuk gue. Maklum
udah setengah jalan tanggung kalau gue gak bisa menikmati keindahan Gunung Gede.
Empat sekawan yang melanjutkan perjalanan |
Dengan tertatih kita sampai juga
di tempat yang namanya Tanjakan Setan. Tadinya gue mikir tempat ini namanya
tanjakan setan karena banyak hantunye ternyata SALAH, faktanya tanjakannya
nyeremin karena kemiringannya yang mendekati 90 derajat. Butuh perjuangan berat
buat naklukin tanjakan ini. Niatan buat dapetin moment Sunrise pun hilang.
Karena udah lewat Subuh dan kita belum juga sampai di Puncak.
Taraaaaa Kita sampai di Puncak
dan Kawah Gunung Gede. TAKJUB itu perasaan gue waktu itu. Hamparan panorama
yang indah terhampar luas di depan mata, betapa indahnya Ciptaan Tuhan. Gak
kebayang kan kalau kita dapet teguran berupa sentilan kecil dan kita jatuh
tergelincir ke kawah itu. Subhanallah. Air mata pun menetes.
Satu jam istirahat Maz Baren
pengen banget ambil gambar di Alun-alun Suryakencana. Konon pemandangangannya
luar biasa Indah. Berhubung gue ama tante udah kecapekan awalnya nolak buat
jalan lagi. Tapi toh setelah mikir daripada kita bengong nungguin diatas dan
gak ada alat komunikasi mendingan kita ikut turun. Oke akhirnya perjalanan
kembali dilanjutkan. Kita berjalan ke bawah menuju ALun alun. Dan sekali lagi
Subhanallah Alun alun yang ditutupi hamparan bunga edelweiss sungguh indah
dipandang mata.
Maz Baren berburu gambar, tante
sama maz Canggih masak mie dan gue “tidur”.
Muahahaha , capek dan lelahnya emang bikin ngantuk tingkat dewa. Setelah cukup
puas di Alun alun dan berhubung cuaca yang mulai mendung kita semua kembali ke
atas untuk segera menuju ke Air Panas. FYI kita janji ke rombongan bakal balik
ke TKP sebelum tengah hari. Tetapi faktanya tengah hari kita baru berangkat
dari Alun alun.
Berhubung stamina yang sudah
mulai terkikis mulailah perjalanan pulang cukup memakan waktu buat istirahat. Di
perjalanan pulang ini kita diajarin yang namanya “Jurus Monyet” sama Maz Baren.
Katanya sih soalnya kita udah kaya monyet turun dengan langkah cepat dan
menggunakan bantuan pohon pohon di sekitar untuk sekedar memperlambat kecepatan
atau nge-rem. *LOL
Tiba di Air Panas seperti dugaan
kita sebelumnya rombongan udah turun dan tenda udah gak ada. Sewaktu di TKP
hujan mulai turun, beruntung tak lama dan segera reda. Toh kalaupun hujan juga
tak ada tempat berteduh. Dan akhirnya dengan perjuangan yang luar biasa kita
sampai juga di bawah dan bertemu dengan rombongan. Tak kan terlupa juga
mendapat omelan. Omelan karena kekhawatiran, Pasalnya Pak Andre dkk selalu
bertanya ke pendaki yang baru saja tiba menanyakan apakah mereka melihat
keberadaan kami berempat. Maklum kalau difikir emang kita ngaretnya
keterlaluan.
Tak perlu istirahat lagi kita
segera mencari makan dan bergegas mencari sewa mobil untuk membawa kita ke
Kapuk. Dan akhirnya jam 10 malem kita sampai di Asrama. Rombongan yang lain
sudah ada yang turun di tengah jalan dan ada pula yang mesti ambil kendaraan di
Asrama. Wow pengalaman yang amat sangat luar biasa. Esok harinya sesuai
perjanjian sebelumnya kita yang ikut ke Gunung Gede hari senin gak boleh absen.
Hari senin yang super duper tak ada semangat gawe pastinya. Capeknya perjalanan
selama 24 jam lebih masih berasa. Kaki juga berasa pegelnya sewaktu ada yang megang. Yah maklum aja gue pendaki
amatiran dan sekali mendaki langsung gunung beneran. Saatnya bilang “WOW”. Fix
hari itu gue dan tante cuma duduk manis di depan komputer ruangan dengan akting
lagi bikin laporan padahal mah istirahat karena kecapekan. Gak banget kalo hari
itu gue mesti naik tangga buat ketemu Managemen. Beruntung juga atasan gue lagi
keluar kota.
Beberapa hikmah naik Gunung menurut gue :
·
Menyadari kebesaranNya
Ketika menyaksikan pemandangan yang luar biasa indah
ada di depan mata tak henti-hentinya kita akan takjub menyaksikan betapa
indahnya ciptaan Tuhan YME. Subhanallah.
· Mengajarkan arti perhabatan.
Maksud gue
disini adalah kita bisa melihat temen yang bener bener temen adalah dia yang
mau menunggu teman yang dibelakang dan juga ngasih support. Kalau orang itu
cuek hemnn kalian fikir sendiri itu artinya apaan. Makasih yah abang” gue :D
*peluk*
dan Tips naik Gunung gue :
·
Makannlah
Biar gak kaya
gue yang sakit di tengah perjalanan, So sebelum perjalanan hendaklah kita makan
dan tak lupa juga membawa bekal di atas. Karena suhu yang dingin akan mudah
membuat kita mudah sakit kalau badan gak fit.
·
Pastikan apa yang kalian pakai sehat
Ini karena
sandal yang gue pakai waktu itu lagi sakit dan rusak pas perjalanan pulang.
Alhasil untuk sementara waktu Maz Baren terpaksa bertelanjang kaki karena
sandalnya gue pake. Maaf dan makasih yah Maz Baren *peluk lagi* #eh.
·
Cari waktu pas liburan
Sebelum
melakukan pendakian carilah waktu yang pas, yaitu pas liburan. Karena kalau
kalian ambil pendakian hanya disaat weekend kaya gue dijamin hari Seninnya
kalian gak akan fokus buat keja. Beruntung waktu itu kerjaan gue lagi nyantai
Cuma duduk di depan komputer. Alhamdulillah
·
Berangkat lebih awal
Kalau mau liat
Sunrise berangkatnya ya jangan malem malem toh ya. Ntar yang ada sampai atas
bukan sunrise tapi udah panas *ngomong sama kaca*
Sekian, berbagi pengalaman kali
ini. Kalau ada yang mau ngajak gue naik gunung gue masih berminat loh. Apalagi kalo ke Semeru #ngiler.
Keindahannya bikin ketagihan konco konco. Buat kalian yang belom pernah naik gunung, gih
naik Gunung biar tahu betapa luar biasanya Ciptaan Tuhan YME.
Akhir kata MATURNUWUN udah mampir.
Kereeennn banget...
ReplyDeleteEnvy :)
syalalala syudududu...
Deletehayukkk kita kesana ka :D
kereen !
ReplyDeleteKeren kaya yang punya blog ye? emang #eh
Delete