Monday, 8 April 2013

Indahnya Pesona Gunung Gede


Selamat malam konco-konco semua baik yang berpacar maupun yang tidak berpacar a.k Jomblo #uhuk.
Postingan kali ini gue lagi pengen berbagi pengalaman mendaki Gunung Gede. Sebelumnya adakah yang belum tahu apa dan dimana GG? Jangan berfikir aneh dulu karena ini gunung adalah gunung beneran. Dari om wiki *siapa juga yang mikir aneh* #PLAK

“Gunung Gede merupakan sebuah gunung yang berada di Pulau JawaIndonesia. Gunung Gede berada dalam ruang lingkup Taman Nasional Gede Pangrango, yang merupakan salah satu dari lima taman nasional yang pertama kali diumumkan di Indonesia pada tahun 1980. Gunung ini berada di wilayah tiga kabupaten yaitu Kabupaten BogorCianjur dan Sukabumi, dengan ketinggian 1.000 - 3.000 m. dpl.”


Jujur aja soal ketinggian dll gue gak begitu ngerti. Maklum gue bukan anak gunung tapi anak Jogja *gak nyambung emang*. Berawal dari diajakin abang abang gue di kerjaan, gue yang awalnya menolak karena seumur-umur emang belom pernah naik Gunung akhirnya terpengaruh oleh bujuk rayu mereka dan akhirnya ngasih KTP buat daftar pendakian. Baru tahu gue ternyata mau mendaki gunung aja pake daftar jauh-jauh hari segala #PLAK. Tepatnya tanggal 9 Juni 2010 (lama banget) jam 13.00 kita bergegas untuk perpetualang. YEAH, Kenapa berangkat siang? Karena 2 orang mesti masuk kerja setengah hari waktu itu. Ini dia pasukan pendaki Gunung Gede.

Jeng jeng jam 21.00 Perjalanan dimulai. Pertama kali kita lapor terlebih dahulu ke apalah itu namanya gue gak tahu. Muehehehe. Kita sepakat menggunakan kode dengan teriak “Prikitiuw” buat tanda yang di depan mesti berhenti buat nungguin yang dibelakang entah karena jarak yang jauh atau lagi kecapekan dan minta istirahat *maklum korban Sule*. Emang dari sononya kita ga ada pengalaman mendaki baru juga perjalanan belum ada 1 jam pasukan udah mulai loyo. Bermula dari Mpok Lea yang sudah mulai kecapekan teriakan “prikitiuw” mulai bergema. Dan bentar bentar kita istirahat. Kebayang kan kalau kita jalan dan istirahat itu yang ada bukan semakin fresh tetapi malah makin berasa capeknya.

Mpok Lea sudah mendapatkan nyawanya kembali #hallah. Pasalnya mpok Lea diminta jalan paling depan bareng sama Pak Andre agar lebih semangat buat jalan. Baru tahu konon katanya kalau kita jalan di belakang dan lihat yang lain udah jauh di depan bikin kita loyo dan ngoyo. Masalah 1 teratasi, kemudian menyusul KoBud yang mulai kelelahan dan Kram. Akhirnya mulai lagi kita berjalan dengan irama istrirahat-jalan-istirahat-jalan dan seterusnya.

Beruntung setelah perjuangan yang amat sangat berat sampailah kita di Air Panas di jam 12.00 WIB. Di sana udah ada beberapa tenda dari rombongan lain. Setelah mencari tepat yang pas kita bikin Tenda buat istirahat. “Apa kita? Gue Cuma liat kali” hahaha. Di tenda akhirnya bisa juga meluruskan kaki dan  makan bekal yang dibawa dari bawah. Tak lupa menyempatkan memejamkan mata walaupun cuma bentar. Di tenda kita diskusi siapa yang mau melanjutkan perjalanan sampai ke atas dan siapa yang memilih tinggal di tenda. Berhubung melihat rombongan yang udah mulai kecapean akhirnya yang berniat untuk melanjutkan perjalanan hanyalah 4 orang termasuk gue. Maklum udah setengah jalan tanggung kalau gue gak bisa menikmati keindahan Gunung Gede.
Empat sekawan yang melanjutkan perjalanan
Jam 02.00 setelah memejamkan mata sejenak kita berempat mulai perjalanan kembali. Dari kita berempat hanya maz Baren yang pernah mendaki Gunung Gede ini. Sepanjang jalan dia ngasih tahu kita nama nama tempat yang kita lalui. Yang masih keinget sih Kandang Batu sama Kandang Badak. Kirain banyak Batu sama Badak ternyata enggak *cupu*. Perjalanan kali ini gak seperti sebelumnya gak terlalu banyak istirahat. Dan pertanyaan sama yang selalu muncul dari gue sama tante adalah “ Maz masih jauh gak?”. Jawaban yang sama pula muncul dari mulut Maz Baren enggak kok, udah deket tinggal 2 belokan lagi”.  Jawabannya emang gak salah karena setahu gue belokan emang ada dua yaitu kanan dan kiri #PLAK *toyor Maz Baren*.  Tapi toh nyatanya deketnya Maz baren itu berkali kali lipatnya deket gue. Gak nyampe nyampe cui.

Dengan tertatih kita sampai juga di tempat yang namanya Tanjakan Setan. Tadinya gue mikir tempat ini namanya tanjakan setan karena banyak hantunye ternyata SALAH, faktanya tanjakannya nyeremin karena kemiringannya yang mendekati 90 derajat. Butuh perjuangan berat buat naklukin tanjakan ini. Niatan buat dapetin moment Sunrise pun hilang. Karena udah lewat Subuh dan kita belum juga sampai di Puncak.

Taraaaaa Kita sampai di Puncak dan Kawah Gunung Gede. TAKJUB itu perasaan gue waktu itu. Hamparan panorama yang indah terhampar luas di depan mata, betapa indahnya Ciptaan Tuhan. Gak kebayang kan kalau kita dapet teguran berupa sentilan kecil dan kita jatuh tergelincir ke kawah itu. Subhanallah. Air mata pun menetes.
Berikut sedikit penampakan kami disana:



Satu jam istirahat Maz Baren pengen banget ambil gambar di Alun-alun Suryakencana. Konon pemandangangannya luar biasa Indah. Berhubung gue ama tante udah kecapekan awalnya nolak buat jalan lagi. Tapi toh setelah mikir daripada kita bengong nungguin diatas dan gak ada alat komunikasi mendingan kita ikut turun. Oke akhirnya perjalanan kembali dilanjutkan. Kita berjalan ke bawah menuju ALun alun. Dan sekali lagi Subhanallah Alun alun yang ditutupi hamparan bunga edelweiss sungguh indah dipandang mata.
 
Menuju Alun - Alun

Maz Baren berburu gambar, tante sama maz Canggih masak mie dan gue “tidur”. Muahahaha , capek dan lelahnya emang bikin ngantuk tingkat dewa. Setelah cukup puas di Alun alun dan berhubung cuaca yang mulai mendung kita semua kembali ke atas untuk segera menuju ke Air Panas. FYI kita janji ke rombongan bakal balik ke TKP sebelum tengah hari. Tetapi faktanya tengah hari kita baru berangkat dari Alun alun. 
Berhubung stamina yang sudah mulai terkikis mulailah perjalanan pulang cukup memakan waktu buat istirahat. Di perjalanan pulang ini kita diajarin yang namanya Jurus Monyet” sama Maz Baren. Katanya sih soalnya kita udah kaya monyet turun dengan langkah cepat dan menggunakan bantuan pohon pohon di sekitar untuk sekedar memperlambat kecepatan atau nge-rem. *LOL

Tiba di Air Panas seperti dugaan kita sebelumnya rombongan udah turun dan tenda udah gak ada. Sewaktu di TKP hujan mulai turun, beruntung tak lama dan segera reda. Toh kalaupun hujan juga tak ada tempat berteduh. Dan akhirnya dengan perjuangan yang luar biasa kita sampai juga di bawah dan bertemu dengan rombongan. Tak kan terlupa juga mendapat omelan. Omelan karena kekhawatiran, Pasalnya Pak Andre dkk selalu bertanya ke pendaki yang baru saja tiba menanyakan apakah mereka melihat keberadaan kami berempat. Maklum kalau difikir emang kita ngaretnya keterlaluan.

Tak perlu istirahat lagi kita segera mencari makan dan bergegas mencari sewa mobil untuk membawa kita ke Kapuk. Dan akhirnya jam 10 malem kita sampai di Asrama. Rombongan yang lain sudah ada yang turun di tengah jalan dan ada pula yang mesti ambil kendaraan di Asrama. Wow pengalaman yang amat sangat luar biasa. Esok harinya sesuai perjanjian sebelumnya kita yang ikut ke Gunung Gede hari senin gak boleh absen. Hari senin yang super duper tak ada semangat gawe pastinya. Capeknya perjalanan selama 24 jam lebih masih berasa. Kaki juga berasa pegelnya sewaktu  ada yang megang. Yah maklum aja gue pendaki amatiran dan sekali mendaki langsung gunung beneran. Saatnya bilang “WOW”. Fix hari itu gue dan tante cuma duduk manis di depan komputer ruangan dengan akting lagi bikin laporan padahal mah istirahat karena kecapekan. Gak banget kalo hari itu gue mesti naik tangga buat ketemu Managemen. Beruntung juga atasan gue lagi keluar kota.




Beberapa hikmah naik Gunung menurut gue :
·         Menyadari kebesaranNya
Ketika  menyaksikan pemandangan yang luar biasa indah ada di depan mata tak henti-hentinya kita akan takjub menyaksikan betapa indahnya ciptaan Tuhan YME. Subhanallah.
·      Mengajarkan arti perhabatan.
Maksud gue disini adalah kita bisa melihat temen yang bener bener temen adalah dia yang mau menunggu teman yang dibelakang dan juga ngasih support. Kalau orang itu cuek hemnn kalian fikir sendiri itu artinya apaan. Makasih yah abang” gue :D *peluk*

dan Tips naik Gunung gue :
·         Makannlah
Biar gak kaya gue yang sakit di tengah perjalanan, So sebelum perjalanan hendaklah kita makan dan tak lupa juga membawa bekal di atas. Karena suhu yang dingin akan mudah membuat kita mudah sakit kalau badan gak fit.
·         Pastikan apa yang kalian pakai sehat
Ini karena sandal yang gue pakai waktu itu lagi sakit dan rusak pas perjalanan pulang. Alhasil untuk sementara waktu Maz Baren terpaksa bertelanjang kaki karena sandalnya gue pake. Maaf dan makasih yah Maz Baren *peluk lagi* #eh.
·         Cari waktu pas liburan
Sebelum melakukan pendakian carilah waktu yang pas, yaitu pas liburan. Karena kalau kalian ambil pendakian hanya disaat weekend kaya gue dijamin hari Seninnya kalian gak akan fokus buat keja. Beruntung waktu itu kerjaan gue lagi nyantai Cuma duduk di depan komputer. Alhamdulillah
·         Berangkat lebih awal
Kalau mau liat Sunrise berangkatnya ya jangan malem malem toh ya. Ntar yang ada sampai atas bukan sunrise tapi udah panas *ngomong sama kaca*

Sekian, berbagi pengalaman kali ini. Kalau ada yang mau ngajak gue naik gunung gue masih berminat loh. Apalagi kalo ke Semeru #ngiler. Keindahannya bikin ketagihan konco konco. Buat kalian yang belom pernah naik gunung, gih naik Gunung biar tahu betapa luar biasanya Ciptaan Tuhan YME. 

Akhir kata MATURNUWUN udah mampir.

4 comments: