Wednesday 20 May 2015

Give away Novel BILA



Yeay,, selamat tanggal 20 Mei 2015 konco-konco semua.
Nah, hari ini saya ada kabar gembira, sebagai salah satu sarana berbagi kebahagian dengan kelahiran buku pertama, hari ini  GA Novel Bila resmi dibuka #potongpita.
Buat yang belum tahu dan penasaran soal Novel Bila ini, sila intip di Sinopsis BILA.

Lanjut, bagaimana caranya ikut GA ini? Gampang kok, ini dia caranya :

Paket 1 : Kaos Bila + Goodie bag ( 1 peserta )

(bisa req warna + size)
Spesial, paket satu ini buat kamu “Teman Bila” – yaitu yang sudah punya Novel Bila. Ah, sebelumnya terima kasih sudah mengoleksi Bila, ya!
Caranya :
a.       Berikan komentarmu pada postingan di blog ini yang berisi :
.Nama           :
.Facebook   :
b.      Upload fotomu di facebook bersama Bila-> pose dibuat semirip mungkin dengan cover Bila (selamat mendongak) -> pakai kerudung nggak masalah ya ^^
c.       Tag ke facebook “Alya RA Laini” atau “LainiLaitu" (boleh dua-duanya)
d.      Pada foto tersebut masukkan kata “Foto ini diikutsertakan dalam GA Novel Bila – Laini Laitu” dan cantumkan link postingan ini di sana, atau kalau ribet bisa secara terpisah share postingan ini.

Nb : untuk GA ini tidak boleh foto di toko buku.
Kamu, iya kamu dengan like terbanyak berhak mendapatkan paket 1.


Paket 2 : Novel Bila + Goodie bag ( 2 peserta)

1 Peserta saya ambil dari twitter dan 1 Peserta dari facebook.

Twitter :
a.       Berikan komentarmu pada postingan di blog ini yang berisi :
.Nama           :
.Twitter        :
.Berikan tanggapanmu mengenai friendzone, terserah apapun itu, kalau mau curcol juga boleh kok jadi biar Bila ada temannya #ehhh
b.      Follow twitter @lainilaitu
c.       Share postingan blog ini dan sertakan ajakan untuk ikut GA (kata-kata terserah kamu) tetapi jangan lupa sertakan hashtag #GANovelBila dan mention ke @lainilaitu.

Facebook :
a.       Berikan komentarmu pada postingan di blog ini yang berisi :
.Nama           :
.Facebook   :
.Berikan tanggapanmu mengenai friendzone, terserah apapun itu, kalau mau curcol juga boleh kok jadi biar Bila ada temannya #ehhh
b.      Share postingan blog ini dan sertakan ajakan untuk ikut GA (kata-kata terserah kamu), tag ke 5 temanmu dan jangan lupa tag ke saya juga, ya (boleh ke “Alya RA Laini” atau “Laini Laitu”)

Khusus untuk Paket 2, kamu yang beruntung berdasarkan pilihan saya ya.


Yupppp. Itu tadi caranya untuk ikut GA ini, jangan lupa GA ditutup pada tanggal 03 Juni 2015 jam 11.59 WIB dan pengumuman akan diumumkan di blog ini tanggal berikutnya, 04 Juni 2015.
**semakin sedikit yang ikutan GA ini, semakin besar kesempatan menang kamu #duagh.

Akhir kata, saya tunggu komentarmu! 

MATURNUWUN UDAH MAMPIR.

25 comments:

  1. Nama: Khusnul Khotimah
    Facebook: Khusnul

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nama : Tri Yuli
      Facebook : Youlie You Lie

      Delete
  2. Nama : Silfia Rahman
    Facebook : Silfia Rahman

    ReplyDelete
  3. Nama : Iis Mulyati
    Twitter: @Mulyati_iis
    Hmm friendzone? Siapa sih yg gatau istilah yg lagi trend jaman skrng ini? Reset membuktikan Friendzone (atau dalam bahasa Indonesia artinya zona teman) adalah keadaan di mana gebetan kamu hanya menganggap kamu sebatas seorang teman, gak lebih. Kalo menurutku pribadi sih friendzone itu adalah sebuah cinta yg terjebak dlm status 'teman' #ceilah bahasanya. Sedih sih sedih karna itu berarti kemungkinan kita jadiin doi pacar nol besar, kenapa? ya karna status teman itu. Curhat dikit boleh ya tapi sttt ini rahasia kita berdua oke huehe. Jd ceritanya pernah pas SMP masa2 nya lg puber, jerawat sana-sini suka sama sahabat (cowo lho ya) sendiri, kita tuh udh dkt banget, udh tau keburukan masing2, udh ga ada kata jaim2an antara kita pokonya. Dan karna kebersamaan kita itulah yg akhirnya menumbuhkan benih2 cinta tp syg tuh benih cuma ada dipihak sini doang, si doi? wassalam. Berbagai cara mulai dari cari2 perhatian gtu pun dilakoni, tp syg beribu syg doi gapeka, kalo kata cita citata tuh sakitnya disini' *tunjukdada* Sampe satu hari dia curhat soal gebetannya. Iya gebetannya :-). Nah darisitu lah tau kalo cinta ini bertepuk sebelah tangan. Nyesek? jgn ditanya, rasanya pngen nyebur ke kawah tangkuban perahu aja sekalian wakty itu. Dan kalian tau? Gebetannya itu tmen aku sendiri ya meskipun beda kls sih. Dari hari kehari mrka makin dkt dan kedekatan mrka itulah yg bikin aku memutuskan utk melambaikan tangan ke kamera alias nyerah. Berita mrka pacaran bikin sedikit down jg but life must go on kan? Darisitu lah aku mulai ngasih jarak ke doi, ditambah ada temenku yg ember dia ngasih tau doi kalo aku sbnrnya udh lama suka sama dia nah makin saling menjauh deh kita, saling nyapa aja gapernah udh kaya org asing pokonya. Ada satu momen waktu aku ultah dia yg pertama ngucapin jam 12 tett di acc fb pdhl itu kita msh blm berhubungan baik tp seneng sih rasanya waktu itu pngen jingkrak2. Yah intinya sih friendzone itu nyakitin, Di mana kamu
    bisa selalu dekat dengannya, tapi kamu gak bisa untuk
    memiliki dia. Di mana kamu bisa selalu
    tersenyum kalau melihat dia, dan bisa
    tersenyum lebih lebar kalau dia
    membalas senyuman kamu, tapi
    senyumnya itu gak bisa kamu miliki. Makanya bnyk yg lebih milih jd ade kaka-an kan hayo ngaku wkwkwk XD Maaf ya curhatnya kepanjangan sekian & terimakasih ^^

    ReplyDelete
  4. Nama : Siti Rofiah
    Facebook : UFhie Ah
    Friendzone… mm.. menurut aku itu hal yang bikin sakit ati, pake banget.
    Friendzone adalah situasi dimana kita nggak bisa ‘bareng’ sama seseorang yang di taksir karena si doi udah terlanjur nganggep kita temen aja. Nyesek kan?! Udah terlalu sayang, eh malah bertepuk sebelah kaki. Eh tangan.
    Curcol dikit yah, aku sama si D (inisial do’i) tuh udah kenal dari jaman masih ileran (maksudnya dari kecil ^_^). Well, kita emang tetangga tapi nggak terlalu deketan juga rumahnya. Dari jaman TK, SD, SMP, SMA kita tuh satu sekolahan trus (ya walaupun nggak selalu 1 kelas). aku selalu suka berteman sama si D karna dia tuh orangnya lucu. Waktu ngerjain tugas bareng, buat tugas kelompok bareng, pulangnya pun bareng.
    Tapi setelah masuk SMA aku denger dia punya cewek (pacar), nggak tau napa rasanya nyesek banget & nggak rela. Tapi sikapnya nggak pernah berubah ke aku, bahkan kita tetep deket. Yang lebih aneh lagi, dia lebih milih nganterin aku balik ke rumah dari pd nganterin pacarnya. Awalnya aku jelas2 nolak (nggak enak lah sama pacarnya) tapi si D malah acuh aja. Katanya pacarnya kenal aku sebagai sahabatnya dan nggak bakal cemburu. Dan dari hal ini lah aku tahu batasan kita. Selama ini dia Cuma nganggep aku sobatnya aja, nggak lebih. Aku memang nggak pernah ungkapin perasaanku ke D karena aku nggak mau persahabatan kita rusak.
    Dan sekarang si D dan si pacar SMA nya udah mau nikah, jadi itu bukti lagi kan… Good Bye for You, D.
    Maaf nih sis Curcolnya kepanjangan... ^.^
    NB: plis commentnya jangan di share ke FB yah, bhy kalo si do'i tahu. thx

    ReplyDelete
  5. Nama: Aya Murning
    Twitter: @murniaya

    Pendapat:
    Friendzone menurutku nggak cuma dalam status pertemanan, melainkan juga bagi mereka yang menganggap si lawan jenis sebagai kakak/adek. Hahaha. Iya, ini salah satu awal mula yang bikin friendzone jadi makin kentara dan menyiksa. Niat hati bikin kakak-adek segala supaya makin dekat, eh pas udah nyaman malah salah satunya beralibi, "kita kan udah jadi kakak-adek dan kamu udah aku anggap kayak sodara sendiri." Kucrut banget nggak tuh cobak? Sakitnya tuh di sini. :(((
    Friendzone jadi semacam boundary yang paling susah untuk dilintasi bahkan diputus oleh orang yang menjalaninya. Kebanyakan kasus sih memang karena salah satunya suka tapi satunya lagi nggak tanggap alias nggak bisa membalas rasa tapi juga nggak menjauh. It's hard when someone I love doesn't love me back but it's even harder to pretend that I just don't care. Punya rasa tapi nggak bisa bersama dan memilikinya sementara orangnya masih wara-wiri di sekitar kita. Matik aja yok!!! Hahahaha.
    Anyway, itulah musti pintar-pintarnya si orang itu sendiri untuk bisa me-manage perasaannya. Buatku pribadi, agak bahaya jika harus jatuh cinta pada orang dekat. Bahaya bakal kena friendzone begini loh. Mendingan ketemu orang baru yang awalnya masih sama-sama stranger tapi punya ketertarikan satu sama lain trus lanjut deh. Kalau pun nggak lanjut ya setidaknya nggak sesakit macam sukak sama teman sendiri begini. ;)

    ReplyDelete
  6. Nama: Affia Nur Anjani
    fb: Affia Nur Anjani

    ReplyDelete
  7. Nama :Wulan Qurniastutiningsih
    Faceebook : Wulan Qurniastutiningsih

    ReplyDelete
  8. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  9. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  10. Nama : Erdina Yunianti
    Twitter : @Dinnaaa_27

    Friendzone adalah keadaan dimana kamu dan gebetan kamu menganggap kamu sebatas seorang temen, gak lebih. Gimana? Nyesek kan? Bangetttt
    Zaman SMP dulu saya emang beberapa kali pernah suka sama sahabat (yang pasti lawan jenis) walaupun saya sadar kalu suka sama sahabat sendiri tuh kecil banget kemungkinannya untu bisa jadian. Kenapa? Karena saya sendiri sebagai sahabatnya adalah orang yang selalu menjadi tempat dia untuk cerita, untuk ketawa-ketawa, dan untuk curhat, terutama untuk curhat tenteng gebetannya. Iya, gebetannya dia.yang mana berarti udah berhasil ngebuat saya jadi sakit hati. Makannya saat itu, saya lebih banyak menghabiskan waktu di bawah shower untuk merenungi nasib -__- *inilebaybangettt* hahaha. saran saya sih gak usah ah masuk ke zona “Friendzone” , mending masuk timezone aja kemana-mana lebih seru :D

    ReplyDelete
  11. Nama :Wulan Qurniastutiningsih
    FB : Wulan qurniastutiningsih

    Pendapat aku ttg friendzone itu..
    Dimana kamu HANYA dianggap TEMAN,ingat HANYA DIANGGAP TEMAN g lebih sama orang yang kamu suka entah itu sahabat kamu,gebetan kamu..dan rasanya itu sakiiiiitnya pake banget,nyesek ;(... dan aku pernah ngerasain itu.. Dia teman aku sejak SD dan Dia cinta pertama aku(entahlah kalian bisa nyebut itu cinta monyet,tapi bagi ku dia tetap cinta pertama aku),aku sama Dia itu tetanggaan (walaupun beda beberapa rumah),berangkat sekolah bareng pulang bareng suka main bareng.. rasa itu muncul gitu aja,aku cerita sama teman aku sebut aja namanya mawar (hihihikayaygadadiinvestigasi)*lupakan kita lanjut lagi)) kalo aku suka sama Dia,selain dengan mawar aku pun cerita ke 2 tmn ku yg lain..dan saat itu aku dan ke 2 tmn ku nulis di buku diary ttg perasaan kami ke cwo yg kami sukai... entah bagaimana itu buku diary bisa ada di tangan tmn2 ku dan buku diary nya dibaca sama satu kelas termasuk Dia akhirnya dia tahu kalo aku suka sama dia...bayangin betapa malu nya aku rasanya pengen menghilang ditelan bumi...aku g berani masuk kelas g berani ngomong lagi sama dia.. Dia g ada reaksi apa2 saat baca diary itu,padahal dia tahu kalo aku suka sama dia... aku bahkan pura2 jutek sama dia buat nutupin kalo aku masih suka sama dia... hingga akhirnya aku dan Dia lost contact,yah mungkin karna udah beda kelas (mash satu sekolah saat SMP) dan SMA kami beda sekolah sampai kuliah.. dan karena masih suka sama Dia,aku suka buka2 medsosnya dia..ngeliat kegiatan2nya dia,ngepoin dia udah punya pacar apa belum.. hingga suatu hari aku liat di medsosnya dia ternyata dia udah punya pacar teman kuliahnya sendri.. rasanya sakit g rela dia punya pacar..berharap dia putus sama pacarnya (please jgn anggap aku jahat,karna aku hanya ingin dia untuk aku seorang)... sampe sekarg sampe detik ini perasaan itu g bisa hilng.. masih berharap dan berdoa kalo Dia itu jodoh aku.. dan sampai sekarg pun aku masih ngecek2 medsos nya Dia... ok fix ceritanya sampe segitu dulu... dan bagi kamu2 mendingan hindari itu yg namanya friendzone itu.. mendingan suka sma org yg bukan siapa2 kamu.. itu lebh aman untuk menjaga pertemanan kamu dengan nya..karena cwe dan cwo itu berteman atau bersahabat g mungkin murni cuma sahabat atau temenan pasti dibumbui rasa suka dan cinta entah si cwe ataupun cwo yang memiliki rasa itu.. sekian dan terimakasih...😂😂😂

    ReplyDelete
  12. Nama: Mumu Rahadi

    Facebook: Mumu Namu Itsuki

    ReplyDelete
  13. Nama : Rismayanti Nurulfalah
    Facebook : Rismayanti Nurulfallah

    Friendzone??? huft kata itu bikin aku nyesek aja. itu merupakan kata yang mengatakan bahwa hubungan kita dan si dia itu sebatas TEMAN aja. Dan yang parahnya lagi aku baru saja mengalaminya :'(
    ceritanya gini, ada salah satu mata kuliah yang dosen aslinya nggak bisa memberikan perkuliahan hampir 1 semester alhasil dosen mata kuliah tersebut di ganti sama asisten dosennya. kebetulan asisten dosennya itu mahasiswa pasca sarjana di universitas yang sama kaya aku. Dia itu orangnya baik, ramah, selalu senyum, pinter ditambah lagi dia itu pemahaman agamanya bagus. di awal-awal perkuliahan perasaan aku itu biasa aja sama asdos ini. Tapi lama-kelamaan perasaanya berubah dari hanya mengagumi tapi jadi ada rasa suka. Awalnya aku nggak tau kalo dia itu udh punya pacar, sampai suatu hari salah satu temen aku ngepo-in dia dari minta pin bb, sama ngepo-n ig.nya segala. terus temen aku itu nge-share DP asdos itu di grup kelas. Dan ternyata DP.nya itu, dia lagi foto studio bareng pacarnya. ya Allah nyesek banget kalo inget itu :(. ya sebagai wanita yang punya rasa sama asdos itu, aku sedikit patah hati, tapi aku berusaha untuk menerimanya. Trs temen aku nge-share lagi foto dia yang temanya siluet di atas kunung sambil berhadapan sama ceweknya, huuaaaa :( aku disitu pengen nangis aja, dari situ aku bertekad untuk menghilangkan rasa suka aku sama dia. sesudah itu aku berhasil menghilangkan rasa suka ini, dan perkuliahan aku juga berjalan seperti biasa. tapi di kejadian kemarin waktu mata kuliah ini mau berakhir, temen-temen aku memberi candaan kepada asdos itu ttg foto-foto yang di share grup kelas, dan asdos itu bilang...
    "saya juga tahu kok foto saya itu di share di grup kelas kalian, Ya Allah kalian itu ngapain sih?"
    "saya disini hanya ingin berbagi ilmu dengan kalian, berdiskusi bersama dengan kalian. dan disini kita hanya FriendZone saja."
    jjleebbb.... FRIENDZONE...
    nyesek banget kawan, dibilang frienzone doang :'( :'(
    sampai sekarang juga aku nggak bisa neglupain kejadian itu,
    kejadian ini merupakan kejadian pertama buat aku, yang hanya dianggap sebagai friendzone saja.

    ReplyDelete
  14. Nama : Rasyqiella
    FB : Ra
    Friendzone ... saat di mana lo cuma bisa dianggap temen padahal dalam hati ngarep lebih. Ngenes, tragis, tragedi, dan lebih parahnya lo ngga bisa mengambil tindakan untuk menyelesaikan segalanya kecuali out dari zona pertemanan yang ngga bakal pernah kasih kesempatan lebih baik.
    Bertahan dengan keadaan seperti ini butuh modal kesabaran besar. Terlebih ngga cuma ada lo sama dia tapi orang ketiga, keempat, dan kesekian yang turut meramaikan keadaan yang dari hari ke hari makin rempong.
    Diajak jalan, udah dandan cakep nunggu berjam-jam berakhir makan bareng tapi ngga berdua, rame-rame berujung curhat gara-gara nemu gebetan baru. Niat kelihatan cakep pakek rok sama sepatu high heels malah diajakin main futsal. Jangan pusingkan rok yang berkibar dan kaki yang telanjang kepanasan, yang bikin makin galau eyeliner yang luntur kena kringet. Udah bau, wajahpun mengerikan macam zombie. Nekad nembak duluan meski harga diri harus didiskon gede-gedean malah keduluan diajak nemenin nembak gebetan dia.
    Curhat di sosmed malah dia yang pertama koment dan bully seakan ngga punya dosa. Huaaaa ... tali mana tali, mau bunuh diri takut dosa.
    TRAGEDI!
    Friendzone, ngga hanya berlaku buat gebetan atau seseorang yang lo suka. Temenan sesama cewek, ngga cuma cewek cowok. Kasus di sini lebih rumit dan kadang kita bingung mengambil sikap. Saat temen lo lagi patah hati, susah move on, dan cuma lo yang menjadi sandaran, mau ngga mau lo kudu ada buat dia lebih dari 24 jam. Jadi orang yang setiap mendengar keluh kesahnya, tembok hidup yang bisa dimaki-maki sama dia, jadi orang bijak dengan petuah dan saran-saran yang ngga boleh sampai bikin dia terpojok dan down, sabar dan pengertian meski kadang dia nyelebin banget serta lebih posesif dari pacar.
    "BBM cuma diread ngga dibales ..."
    "Katanya sibuk tapi eksis di fb ..."
    "Kak, gue harus apa?"
    Bla ... bla ... bla ... insyaf punya temen begindang, tapi apa boleh buat kita ngga bisa memutuskan tali silaturahmi. Sebagai teman lo harus ada buat dia, selalu ... always. Seneng ngga seneng, empet ngga empet, biar kata disuruh nemenin nembak mantan yang jelas-jelas ngga bakal balikpun lo kudu dukung seratus persen. Kalo perlu lo bantuin ngutang di warung biar persentase keberhasilannya makin gede.
    Ambil hikmahnya aja, masuk friendzone asyik ngga selalu ngenes. Kapan lagi lo bisa gila-gilaan bareng temen yang beneran gila dan ngga peka kalau lo sayang dia. Belajar sabar, dan sayang tanpa mengharapkan pamrih ... cieee bahasa gue.
    Hidup cuma sekali, penuh warna-warni. Mau hitam mendungh, kelabu, atau gelap buta pasti ada percikan kembang api di akhir kisah. Sebuah cerita yang kelak bakal dibagi pada anak cucu dan kita tertawa bersama saat tua.
    "Gile ya, cuy. Mau-maunya gue lo modusin dulu hahaha ..." Nyombong dengan gigi ompong dan rambut beruban.
    "Lo aja yang lebay, cuy."
    Hahahaha ... ndak sabar ketemu gebetan atau siapapun yang dulu sempet terjebak di friendzone bareng gue dulu. Kalo ada yang baca, temen, gebetan, atau siapapun kapan nih kita ngumpul? lo ngga kangen modusin gue?

    ReplyDelete
  15. Nama : mardiah eka putri
    Fb : mardiah eka putri

    Friendzone, sebuah kata yang menyebabkan galau tak terlihat. Friendzone itu kejadian dimana salah satu diantara pria dan wanita yang bersahabat memiliki perasaan lebih yang tertutup oleh kata sahabat. Disaat semua orang melihat kita dan dia adalah sahabat paling akrab maka bagi kita itu hanya sebuah kedok agar tidak jauh dari orang yang kita suka. Friendzone hanya berlaku bagi wanita dan pria yang saling sahabatan, kalo sesama jenis dan salah satu suka mungkin gak normal. Heheh peace.
    Bagi aku friendzone itu galau yang tersembunyi, bisa dibayangi jika salah satu dari mereka memiliki perasaan lebih dan salah satunya curhat tentang gebetan, gak mungkin sakit hati. Friendzone itu juga membuktika bahwa ada manusia yang tidak peka, semua orang melihat kita sahat yang saling peduli, saling mengerti dan saling menyanyangi layaknya pasangan kekasih padahal kenyataan yang tersembunyi ada perasaan cinta yang sebenarnya ada dibalik kata sahabat, perhatian dan kepedulian yang kita beri itu membuktikan rasa cinta kita tapi bagi dia itu hanya bentuk kasih sayang kita sebagai sahabat. Orang yang mengalami friendzone selalu berharap lebih, berharap mereka peka, berharap mereka memiliki perasaan yang sama tapi ternyata bagi mereka kita hanya sahabat terbaik yang dia miliki. Dalam friendzone kita juga selalu harus selalu mendukung deketan dia dgan gebetannya pdhl kita disini sakit hati. Friendzone gak bakalan rumit kalau kita ngambil tindakan, tapi apalah daya mengucapkan selalu lebih mudah dari pada melakukan. Mereka yang mengalami friendzone selalu ada untuk orang yang mereka sukai, tapi bagi orang itu hanyalah peran sahabat yang selalu ada untuk sahabat.

    Dalam kisah friendzone kita selalu sakit hati dengan keadaan yang kita buat, contoh kita diajak ke mall sama dia, kita nganggapnya kencan tapi bagi dia cuman senang2 doang, atau dia Cuma minta pendapat kita buat beli kado beli buat gebetan. Kisah lainnya kita sering di nomor duakan jika mereka menemukan orang lain yang mereka sukai. Kita hanya tempat mereka jika mereka hanya butuh bantuan. Tapi indahnya friendzone itu kita tana canggung menunjukan rasa cinta kita ke dia, dan dia gak canggung bersikap mesra sama kita. Dan dalam friendzone menimbulkan fitnah lebih sedikit, seperti kalau kita jalan sama dia dan orang tau kita itu cuman sahabat, orang gak bakaln mikir yang macam2. Aku belum pernah ngalamin tapi aku juga punya sahabat laki2 dan kami mesra, aku gak bisa bayangin jika ternyata aku orang yang tidak peka. Dalam friendzone hanya ada resiko dijauhi dan menjauh, jujur bisa2 dijahui mau move on kita malah menjauhi, terus kalo kita berusaha move on ntar dia maalah nanya

    “ Kamu kok menjauh sih aku salah apa ? “

    Nah lo jadi bingung kan, mau jujur takut dia gak nyaman dengan kejujuran kita mau disimpen mulu eh malahan nyesek. Jujur aja lebih baik, kita bisa mengulang persahabatan kita sambil move on.
    Cuman itu doang so please choose me kak 

    ReplyDelete
  16. Nama: Iqbal Suryana
    Twitter: www.twitter.com/balsuryana

    Friendzone itu kayaknya gak boleh (banget) deh, soalnya gak baik untuk tali silaturahim. Lebih baik, berkata jujur saja, walaupun sang wanita yang merasakannya lebih dulu. Karena hal yang paling tidak diinginkan dalam sebuah persahabatan adalah "ketika sahabatnya tiba-tiba jadi aneh, menjauh, dan kemudian hilang tak bersisa". Keadaan semacam itu bisa terjadi ketika sang sahabat patah hati saat melihat "sahabat"nya itu memiliki pacar, padahal jelas-jelas ia yang menginginkannya lebih dulu.

    Sahabat adalah sahabat, kekasih adalah kekasih. Persahabatan tidak akan baik jika di dalamnya ada sebuah 'bumbu' cinta yang ditambahkan. Begitupun hubungan percintaan yang hanya menganggap kekasihnya sebagai sahabat.
    Terlebih lagi, jika urusannya bukan hanya pacaran, tapi pernikahan. WOW!

    Sahabat itu gak suka pembohong loh. Kalau sahabat saja tidak suka, apalagi kekasih. There's no place for a liar.

    Jadi, jujurlah, maka itu akan lebih baik pada akhirnya nanti.

    NB: Sudut pandang laki-laki.

    ReplyDelete
  17. Nama: Thia Amelia
    Akun twitter: @thia1498
    Link: https://twitter.com/Thia1498/status/602141072513347584
    Berikan tanggapanmu mengenai friendzone, terserah apapun itu, kalau mau curcol juga boleh kok jadi biar Bila ada temannya #ehhh

    Friendzone itu apa yah… sebuah suasana dimana kita sudah nyaman dengan menjadi teman dia. Friendzone itu, sebuah keadaan dimana kita ga akan pernah mau beranjak dari tempat itu karena kita udah nyaman dengan menjadi teman dia. Tapi, justru friendzone itu yang akan jadi bumerang buat kamu sendiri karena rasa nyaman dengan keadaan itu. Jujur, dulu aku pernah ngerasain friendzone. Suasana yang mungkin ga akan pernah berubah karena memang kami sudah sangat nyaman dengan posisi ini. Posisi dimana kami bisa saling menyayangi tanpa melihat orang-orang akan iri, posisi dimana kami bisa marah-marahan satu sama lain tanpa takut salah satu dari kami akan pergi. Tapi… posisi ini tidak ada kepastian sama sekali. Kita nunjukin sayang kita, tapi sebagai apa? Kita nunjukkin rasa cemburu kita, tapi ada hak apa? Kita bukan siapa-siapa karena kita hanya teman. Aku pernah ngerasain itu dulu. Banyak orang yang bilang bahwa, lebih baik friendzone, dari pada kita harus kehilangan dia. Tapi bagi aku, hidup itu terus berjalan. Kita butuh komitmen yang jelas mau apa hubungan kita sekarang. Apakah akan selalu menjadi teman, atau meningkat? Karena yang ada dipikiran ku saat itu, cowo ga hanya dia kan? Akhirnya, dengan memberanikan diri aku mulai jauh sama dia, karena percuma jika hanya menjadi teman, mungkin jodohku bukan dia, itu yang aku pikirin waktu itu. perlahan-laha aku ngejauhin dia, mencoba mencari lelaki lain yang mau berkomitmen dengan ku, walaupun masih kecil, ga ada salah nya kan berpelualang cinta, buat jadi referensi buat nanti kalau misalnya aku mau menikah. Tapi yang terjadi apa? Dia nembak aku, seseorang yang aku sangka selamanya akan menjadi teman justru nembak aku, dan itu waw banget. Akhirnya aku menjalin hubungan dengan dia dan sampai sekarang pun masih. Pikiran ku tentang friendone pun berubah, justru friendzone itu adalah langkah awal kita dalam menjalin sebuah hubunga. Langkah awal kita untuk mengenal seseorang itu. friendzone itu bukan hanya sebuah keadaan dimana kita merasakan nyaman dengan sebuah zona pertemanan, tapi sebuah zona dimana kita menilai pasangan kita untuk layak apakah kita harus bersanding dengan dia atau tidak. Friedzone itu bukan sesuatu yang harus kita hindari, tapi harus kita rasakan karena dengan frienzone, hubungan kita bisa menjadi lebih langgeng. 

    ReplyDelete
  18. Nama : Mardiah eka putri
    Twitter : @diah_ekaputri

    Friendzone ? Hal yang paling bikin nyesek tapi juga bikin bahagia, nyeseknya kita cuman di anggap sahabat dan kita terlalu pengecut karena berlindung dibalik kata sahabat. Bahagianya kita selalu bisa sama dia tanpa harus canggung untuk menunjukan perasaan kita. Ya meskipun pada akhirnya bagi dia itu hanya perasaan dalam bentuk sahabat. Ujung-ujungnya jatuh nyesek juga. Friendzone itu kata lain galau tersembunyi, kita gak nunjukin sikap ngenes kita sama dia, alasannya simpel, takut dia tau dan menjauh dari kita. Dalam friendzone kita juga menjadi orang yang cukup sabar menghadapi kejadian yang bikin kita nyesek sendiri, misalnya ketika dia punya gebetan dan suka sama yang lain. Kita marah karena dia gak peka, tapi salah kita juga karena selama ini yang dia ketahui kita sayang sebagai sahabat padahal dibalik kata itu ada rasa yang lebih. Kita berharap dia peka dengan segala bentuk kasih sayang yang kita berikan tapi kita juga lupa bahwa kita tidak pernah berkata bahwa kita menganggap itu bukan sekedar bentuk tanda sayang sbg sahabat. Kita tidak berhak marah toh kita juga pngecut buat ungkapin cinta, friendzone juga bikin kita serba salah, mau move on dan jaga jarak dia curiga dan seakan dialah alasan di balik semua sikap menjauh kita, kita bertahan tapi nyesek mulu. Tapi ada hal positif yang bisa kita ambil dalam hal ini, kita bisa menjadi lebih sabar, kita pantang menyerah meski kemungkinan berhasil itu hanya 1% dan kita di latih untuk tahan dalam segala kesakitan.

    Dalam friendzone juga mengajarkan kita bahwa tidak semua manusia itu peka atas perasaan seseorang, dia bisa saja mengartikan perasaan seseorang tapi berbanding balik dengan apa yang sebenarnya dirasakan. Jika memang mau keluar dari zona ini hanya satu yang bisa dilakukan, yaitu ambil resiko. Kita tidak hidup hanya seputar dalam friendzone kan? Dunia sangat luas dan Tuhan memang sudah menciptakan kita berpasangan, bisa saja jodohmu orang yang bukan kau harapkan dan percayalah seseorang sudah menunggumu, seseorang yang Tuhan kirim untuk kita 
    Tetap berusaha jika dia memang jodohmu dan pergilah jika dia bukan jodohmu.

    ReplyDelete
  19. Nama : Nurul Isti
    Facebook : Nurul Fariq

    Friendzone…
    Menurutku kadang kita harus bersyukur & menerima hubungan apa yang di dapat dari seseorang. Misal Friendzone, sebuah zona teman. Dimana sepasang teman ini adalah makhluk berbeda jenis “laki-laki & perempuan”. Kalo udah teman mending teman aja. Karna nggak ada yang namanya mantan teman, tapi mantan pacar?! Banyak.
    Pendapat ini didasari perasaan yang pernah aku jalani *bahasa gue… aku pernah punya temen, cowok pastinya. Kita udah temenan lama banget. And then kita terlibat yang namanya Friendzone ini, awalnya aku bersyukur karna cintaku tak bertepuk sebelah tangan seperti kisah2 friendzone lainnya (nggak maksud nyindir yah), tapi rasa syukur itu nggak bertahan lama. Karna saat kita menjalin cinta ada aja rasa kurang dari pasangan. Dia jadi posesif lah, dia jadi suka marah2 lah, dia nggak seperti waktu temenan dulu lah. Dan akhirnya kita putus. Dan ini yang paling aku sesali, karna setelah putus itu nggak Cuma hubungan cinta kita aja yang putus tapi hubungan persahabatan yg udah terjalin lama pun ikut putus.
    Jadi buat kalian yg pernah ngerasain zona ini, mending temen aja deh dari pada pacar. *sarandariseseorangyangpernahpatahhati

    ReplyDelete
  20. Nama : Diah Emipi
    Fb : Diah emipi

    Friendzone itu cinta dibalik kata sahabat. Kita selalu bersama melakukan apapun seolah kita adalah sepasang kekasih tapi bagi doi itu semua berdasarkan persahabatan. Nyesek ? iya nyesek, dia gak peka sama perasaan kita, sama tingkah laku kita yang menunjukan bahwa perasaan ini lebih dari sahabat, tapi mau gimana lagi, dia selalu dekat sama kita meski dianggap sahabat aja bagi kita udah cukup. Hal itu yang bikin kita takut untuk ngungkapin kebenaran yang ada, karena kita udah cukup sama keadaan meski kita berharapan keadaan berubah karena dia peka. Tapi kita juga takut kalau dia peka dia malah menjauh karena merasa gak nyaman. Serba salah kan ?
    Kaya kisah aku, curhat dikit gak papa biar Bila ada temennya, aku punya pacar dan sahabat laki-laki, tapi sejujurnya perasaan aku lebih kepada sahabat laki-laki karena sama dia aku nyaman, tapi aku gak bisa sama dia bukan karena aku punya pacar tapi dia suka gonta ganti pacar dan gak peka sama aku disini yang sakit hati. Tapi aku cukup mensyukuri keadaan dimana aku cukup diutama kan daripada pacar-pacarnya. Meskipun aku berharap bahwa dia menyadari kalau sebenarnya wanita yang diuatamakan nya adalah wanita yang sebenarnya menyimpan perasaan sama dia. Dan aku pacaran itu cuman berusaha move on meski susah dari pada niat move on. Dan bahkan sampai sekarang aku udah putus sama pacar tapi cinta aku masih tetap aja sama dia, nyesek tapi cukup bahagia meski aku belum puas dengan kebahagian aku. Aku udah usaha move on meski susah. Aku memang cukup pengecut untuk mengaku bahwa aku menyimpan perasaan yang melebihi kata sahabat. Aku hanya takut kalau aku jujur tidak sesuai dengan harapan yang ada, biar ini jadi rahasia aku hihi.

    Back to topic, pelajaran yang aku ambil dari friendzone adalah berusaha jika ingin mendapatkan sesuatu, aku udah berusaha sabar tapi aku gak berusaha maksimal untuk mendapatkan, memang memalukan tapi aku yakin jika dia jodohku Tuhan punya jalan terbaik, mungkin bikin dia peka atau dia suka sama aku hehehe. Jadi tidak selamanya friendzone itu nyesek, ada terselip kebahagian yang kita belum tentu dapat dari orang yang menyukai kita, meskipun harus berlindung di balik kata sahabat. Dan sahabat itu akan selalu sama kita, kalau pacar kalau putus beum tentu jadi sahabat lagi, orang bilang friendzone itu nyesek tapi pada gak tau sebenarnya ada kebahagian yang terselip


    ReplyDelete
  21. mardiah emma malik26 May 2015 at 15:15

    Nama : Mardiah Malik
    Fb : Emma Zafhary

    Friendzone itu cinta di balik kata teman atau sahabat, lebih tepatnya juga cinta yang bertepuk sebelah tangan. Tapi gak sepenuhnya bertepuk sebelah tangan karena kita dapat kasih sayang dari dia yang meski dengan judul “ sebagai sahabat “. Nyesek sih iya tapi bahagia juga, semua ada waktunya. Friendzone itu dimana kita terjebak dan gak tau cara nya move on, kaya nya nama dia itu udah terukir permanen di dalam hatinya jadi sulit banget di hilangin, tapi mungkin suatu saat hilang jika sudah gak terjebak. Kaya kisah kak Bila yang terjebak friendzone, awalnya dia bahagia karena dia cukup di utamakan tapi setelah doi menikah ? Nyesek juga kan, galau minta ampun seolah gada pria lain, tapi semenjak datangnya ekhem abang daffa, lambat laun tanpa sadar juga bisa move on kan
    Cinta datang karena terbiasa, move on terjadi karena terbiasa ( tanpa doi ). Jadi menurut aku friendzone itu hanya kejadian kecil dimana kita terjebak cinta dengan sahabat kita. Dua kemungkinan terjadi, dia peka dan kita hidup bersama selamanya, dia gak peka dan kita menemukan jodoh yang dikirim tuhan. Friendzone juga awal dari perjalanan cinta kita, dengan adanya friendzone kita bisa melihat mana yang murni temen mana yang murni cinta.

    ReplyDelete
  22. Nama: urwatul usko
    Twitter : urwatul usko
    menurutku friendzone adalah keadaan dimana kita suka pada seseorang tapi dia cuma ngangep kita sebagai teman padahal ngarepnya lebih. Rasanya sakit lah digituin apalagi kita udah ngasih kode kayak perhatian, peduli pada dia eh si dianya gal peka dan ngangngep teman.
    sebagaimana teman pasti lah tempat curhat dia sering curhat misal lagi suka sama seseorang si dia curhat sama kita tentang orang yang dia suka, sedangkan kita cuma jadi pendengar padahal dalam hati pengen jadi orang yang dia suka.. nyessek euy digituin kayak diangkat ke atas habis itu dijatuhin ke jurang..
    Mungkin juga karena kita bukan tipenya si dia dan lebih cocok jadi teman ketimbang lebih dari itu makanya si dia lebih sreg kita temenan ja..
    selain itu kita juga harus bisa membedakan mana rasa sayang lebih sama mana yang jatuh cinta karena mungkin kita suka sama orang itu karena kita sering bareng makanya rasa nyaman itu diartikan sebagai cinta dan bikin patah hati mendadak dikala cuma jadi teman..
    buat yang temenan peka dong terus tegas biar gak ngejauh pas tau ada salah satu dari kalian yang cinta.. karena kita bakalan kehilamgan teman yang mengerti kita cuma gara2 cinta..
    buat yang kena friendzone cepet move on cari yang lain.. mungkin diluaran sana ada yang ebih baik dari dia.. :)
    perbanyaklah teman jangan lupa :)

    ReplyDelete
  23. Nama: urwatul usko
    facebook : urwatul usko
    menurutku friendzone adalah keadaan dimana kita suka pada seseorang tapi dia cuma ngangep kita sebagai teman padahal ngarepnya lebih. Rasanya sakit lah digituin apalagi kita udah ngasih kode kayak perhatian, peduli pada dia eh si dianya gal peka dan ngangngep teman.
    sebagaimana teman pasti lah tempat curhat dia sering curhat misal lagi suka sama seseorang si dia curhat sama kita tentang orang yang dia suka, sedangkan kita cuma jadi pendengar padahal dalam hati pengen jadi orang yang dia suka.. nyessek euy digituin kayak diangkat ke atas habis itu dijatuhin ke jurang..
    Mungkin juga karena kita bukan tipenya si dia dan lebih cocok jadi teman ketimbang lebih dari itu makanya si dia lebih sreg kita temenan ja..
    selain itu kita juga harus bisa membedakan mana rasa sayang lebih sama mana yang jatuh cinta karena mungkin kita suka sama orang itu karena kita sering bareng makanya rasa nyaman itu diartikan sebagai cinta dan bikin patah hati mendadak dikala cuma jadi teman..
    buat yang temenan peka dong terus tegas biar gak ngejauh pas tau ada salah satu dari kalian yang cinta.. karena kita bakalan kehilamgan teman yang mengerti kita cuma gara2 cinta..
    buat yang kena friendzone cepet move on cari yang lain.. mungkin diluaran sana ada yang ebih baik dari dia.. :)
    perbanyaklah teman jangan lupa :)

    ReplyDelete
  24. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete