Wednesday, 18 July 2012

Jangan Curi Budaya kami atau kalian akan merugi !



Tanah rantau emang bikin galau #eaaaa *ditoyor pembaca*.  Gegara tema untuk Blogger’s Shout out kali ini tak jauh jauh dari budaya tiba-tiba gue keinget adat budaya di kampung halaman. Jadi tiap tahun di kampung gue ini ada adat yang namanya “ Merti Dusun”. 


Merti dusun sendiri adalah wujud rasa syukur kepada Allah SWT atas karuniaNya. Biasanya sih kegiatan ini bakalan berlangsung  menjelang  sepanjang menjelang dan sesudah 17 Agustus.  Kalau di tempat gue acara merti dusun disusun sedemikian rupa menjadi kegiatan yang meriah layaknya pesta warga setempat. Pesertanya sendiri terdiri dari 3 desa digabung jadi satu. Susunan acaranya seinget gue kaya gini nih konco-konco :


Jalan Sehat

Panitia Pos #sokiyyeh

PAGAR eh maksudnya pemimpin pasukan jalan sehat
Jalan sehat merupakan serangkaian acara dari kegiatan ini, dimana pesertanya adalah warga setempat, di acara ini tak lupa tersedia Doorprize. Kalo gue pribadi dulu niat utamanya adalah uji keberuntungan, siapa tahu gue dapet Tv #lumayan #akucintagratisan.


Lomba - Lomba
Nunggu lomba mewarnai

Lomba disini beraneka ragam mulai dari anak-anak sampe dewasa. Lomba anak anak seperti pada umumnya menggambar, mewarnai dsb. Lomba dewasa biasanya sih ibu-ibu bikin tumpeng dan tuh tumpeng ntar dinilai sama juri

Pentas Seni

Pemain Ketoprak

Akting yang katanya bikin ngakak, Baju Ungu ini adalah
anak dari bapaknya  yang baju ijo, tapi perannya semena-mena

Pentas seni ini adalah tempat warga untuk unjuk kebolehan. Mulai dari menari, menyanyi hingga drama berbahasa jawa atau yang sering disebut dengan “ketoprak”. Pengumuman pemenang lomba dan juga pembagian hadiah dari yang lomba sebelumya sudah dilaksanakan juga dimasukkan ke acara ini guna meramaikan suasana.


Gunungan

Arak-arakan gunungan, sumber disini
Ini adalah puncak dari kegiatan Merti Dusun. Setiap RT membuat satu set gunungan. Gunungan ini adalah makanan yang disusun menyerupai Gunung. Isinya macem-macem dimulai dari makanan pokok/nasi, ada juga gunungan yang berisi sayur mayur atau buah-buahan. Konon katanya gunungan ini ada yang lanang (cowok) dan wadon (cewek). Gue sendiri gak begitu ngerti apa bedanya


Gunungan dari beberapa RT ini diarak dan dikumpulkan ke satu tempat  untuk didoakan.  Petugas yang membawa gunungan dan pengiringnya pun menggunakan baju adat jawa lengkap dengan Blangkonnya. Selanjutnya setelah didoakan gunungan ini akan diperebutkan warga setempat. Dan disinilah seninya berebut makanan meskipun makanan itu tak jauh lebih istimewa dari yang ada di rumah.


WAYANG KULIT

Sumber Disini

Acara penutup dari serangkaian acara Merti Dusun adalah Pagelaran Wayang Kulit semalam suntuk. Biasanya ni acara dimulai setelah rayahan / perebutan gunung usai dan akan berakhir esok harinya. Gue sih gak begitu ngerti soal dunia perwayangan tapi gue paling suka sama Pak Dalang yang dengan lihai-nya memainkan sekaligus memerankan berbagai tokoh di perwayangan tersebut. Dulu ayah gue paling getol kalo ada wayang, dan baru akan pulang kalau acaranya udah kelar.


Sayangnya gue sendiri yang tiap tahunnya menikmati acara ini masih belum begitu bisa menyimak pagelaran wayang, Gue hanya sekedar menikmati indahnya seni wayang mulai dari jenis wayangnya, musik sampai ke sinden. Seiring perkembangan waktu wayang kini berkembang jadi wayang manusia yang tiap hari bisa kita lihat di acara Opera Van Java.


Bagaimana seperti yang sudah kita ketahui sebelumnya Wayang Kulit ini pernah diklaim sebagai warga tetangga sebelah. Sebagai pemilik  pastinya kita geram akan tingkah saudara kita itu. Ingin rasanya teriak sekenceng kencengnya ke telinga mereka JANGAN CURI BUDAYA KAMI WOIIIII, ATAU KALIAN AKAN MERUGI DAN MALU KEPADA DUNIA KARENA DICAP SEBAGAI PENCURI!”.  Tetapi kemudian gue sadar tak cukup dengan kemarahan yang meluap untuk menekankan dan membuktikan bahwa itu  adalah budaya kita. Cukup dengan kepala dingin untuk meluruskan dan selanjutnya kita sendiri lah yang harus sayang akan budaya sendiri dan melestarikannya.


Gak ingin di cap orang jawa yang gak ngerti wayang gue mau nyebutin tokoh wayang yang gue tau. FYI aja sih seriusan ini gue gak nanya Mbah google. Dan tokoh pewayangan yang gue tahu adalah jeng jeng jenggg  -Bagong-Gareng-Petruk- SEKIAN  *kemudian dilempar sandal*


Itu aja sih yang mau gue tulis disini, Budaya / adat istiadat sudah sewajarnya kita jaga dan lestarikan. Jangan sampai Budaya yang sudah mendarah daging di Negara kita dicuri/dijiplak Negara lain hanya karena kita yang gak menjaga atau bahkan tidak mengenal budaya sendiri. MARI CINTAI & LESTARIKAN BUDAYA SENDIRI SEBELUM MENCINTAI PACAR ORANG LAIN #eh


Nambah sedikit konco-konco, tanggal 8 JULI kemarin adalah puncak acara Merti Dusun di kampung gue. Dan gue gak bisa pulang gegara urusan finansial #miris #koinpedulilaini #lainiinginpulkam #tapiudahtelat #yasudahlah *nangis* *nyebur ke kali*. 

SEKIAN



Akhir kata MATURNUWUN udah mampir.

35 comments:

  1. menarik :) sayangnya di daerah asalku gak ada yang seperti itu, terkadang iri juga dengan orang Jawa yg budayanya masih sangat kental tapi tidak menutup kemungkinan menerima budaya baru..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mumpung masih di Jogja selamat menikmati ya kakak :D

      Delete
  2. cara termudah adalah dengan mencintai budaya yang ada di daerah kita masing2 tentunya..

    tapi kita juga saling menghormati budaya dari daerah tetangga.. dan tetap menjaga persatuan indonesia.. :)

    ReplyDelete
  3. dalem sekali yang "caploslock" jebol itu hahaha..

    Jadi waktu itu dapet TV gak? #salahfokus

    ReplyDelete
  4. jadi inget lagu anak kecil yang ada kalimat "semar, petruk, gareng, 1 lagi bagong"..
    :D hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. lagu yang mana Shin?
      asli gue gak ngerti -___-

      Delete
  5. hohoho...ayo bareng-bareng kita jaga itu semua...nggak bakal rela kalo sampe direbut!!

    ReplyDelete
  6. budya Indonesia jngn sampe lagi dicuri oleh tetangga.. tetangga yang baik tidak prnah mencuri..

    ReplyDelete
  7. izin blogwalking yaa ...


    Folback yoouw ^ ^

    ReplyDelete
  8. koreksi kak
    betulnya wayang itu cerita ramayana dan mahabrata-nya dari India. Tapi karena sudah mendapat pengaruh dari Indonesia, maka bisa dibilang wayang kulit termasuk budaya campuran Indonesia. Setau saya seperti itu

    ReplyDelete
    Replies
    1. ohhh, baru tahu
      Makasih ya koreksinya *jadi malu*

      Delete
  9. hooh.. jangan cuma bisa marah ya kalau budayanya di curi tapi kitanya juga.. yaa minimal tahu deh kalau budaya itu milik kita :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. huum... Bener Banget itu mba,
      *mari bersulang* #eh

      Delete
  10. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
    Replies
    1. ehehe, maaf ya komentarku sebelumnya aku hapus...

      Bagong gareng Petruk... Semar nya mana???

      ohya, mohon maaf lahir batin ya, selamat berpuasa...

      Delete
    2. uhmmmmm, btw komentar yang dihapus isinya apaan ya? *penasaran*

      hihihi, lupa beneran kalo ada semar -__-

      Sama" Cha, mohon maaf lahir batin ya :D

      Delete
    3. komentarku salah pengertian, ehehe... dan sangat malu jika diungkapkan dan dipublikasikan...

      Delete
  11. Merti atau "metri" dusun?! Kalo di desa saya itu ada istilah "metri", tapi saya tidak tahu apakah sama maksudnya dengan yang ada di desa Jenk Laila. Memang, kita sebaiknya tahu budaya sendiri biar aman deh... setuju saya! Nice share, Jenk. by the way, saya follow #53 (Lina CahNdeso), bila berkenan sudilah follow balik sebagai tanda persaudaraan kita. God bless you...

    ReplyDelete
  12. oh ini yang kompakan sama Bang Uzay cs ya temanya. gimana latar belakangnya tuh? keren

    ya saya setuju Mbak NF, yang terpenting justru mengapresiasi dan menghayati budaya kita dulu..

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalo pengen tahu bisa cek dimari ka
      http://www.facebook.com/groups/224671920968060/

      atau klik aja banner Bloggers' Shout Out :D

      Yups setuju sekali :D

      Delete
  13. Kalau di tempatku yang cowok adalah yang berisi nasi dan lauk pauk. untuk yang cewek berisi nuah-buahan dan kue.

    tp gak tahu juga kalau berbeda..

    ReplyDelete
    Replies
    1. humnnnn...
      jadi Ibarat kehidupan kita saling melengkapi satu sama lain -cowok-cewek-.

      karena makan tanpa pencuci mulut itu kurang sempurna :D

      Delete
  14. SETUJU ..!!JANGAN CURI BUDAYA KAMI WOIIIII, ATAU KALIAN AKAN MERUGI DAN MALU KEPADA DUNIA KARENA DICAP SEBAGAI PENCURI!
    aku setuju banget itu sama kalimat itu JLEB banget :D
    ampe ikut ikutan capslock jebol :D
    ayo kita lestarikan budaya Indonesia biar ga di curi upin ipin hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kyaaaaaaaaa,,,,
      capslock jebol -__-
      Biarkan si Unyil yang merdeka #wew

      Delete
  15. KYAAA Wayang kulit.. gue suka banget itu, sop.... XD

    ReplyDelete
  16. aktual, budaya harus tetap dijaga. akhirnya dapat jg artikel tentang melestarikan budaya..... trims

    ReplyDelete