Tanah rantau emang bikin galau
#eaaaa *ditoyor pembaca*. Gegara tema
untuk Blogger’s Shout out kali ini tak jauh jauh dari budaya tiba-tiba gue
keinget adat budaya di kampung halaman. Jadi tiap tahun di kampung gue ini ada adat yang namanya “ Merti Dusun”.
Merti dusun sendiri adalah wujud rasa syukur kepada Allah SWT atas
karuniaNya. Biasanya sih kegiatan ini bakalan berlangsung menjelang
sepanjang menjelang dan sesudah 17 Agustus. Kalau di tempat gue acara merti dusun
disusun sedemikian rupa menjadi kegiatan yang meriah layaknya pesta warga
setempat. Pesertanya sendiri terdiri dari 3 desa digabung jadi satu. Susunan acaranya
seinget gue kaya gini nih konco-konco :
Jalan Sehat
Panitia Pos #sokiyyeh |
PAGAR eh maksudnya pemimpin pasukan jalan sehat |
Jalan sehat merupakan serangkaian
acara dari kegiatan ini, dimana pesertanya adalah warga setempat, di acara ini
tak lupa tersedia Doorprize. Kalo gue
pribadi dulu niat utamanya adalah uji keberuntungan, siapa tahu gue dapet Tv
#lumayan #akucintagratisan.
Lomba - Lomba
Nunggu lomba mewarnai |
Lomba disini beraneka ragam mulai
dari anak-anak sampe dewasa. Lomba anak anak seperti pada umumnya menggambar,
mewarnai dsb. Lomba dewasa biasanya sih ibu-ibu bikin tumpeng dan tuh tumpeng
ntar dinilai sama juri
Pentas Seni
Pemain Ketoprak |
Akting yang katanya bikin ngakak, Baju Ungu ini adalah anak dari bapaknya yang baju ijo, tapi perannya semena-mena |
Pentas seni ini adalah tempat
warga untuk unjuk kebolehan. Mulai dari menari, menyanyi hingga drama berbahasa
jawa atau yang sering disebut dengan “ketoprak”.
Pengumuman pemenang lomba dan juga pembagian hadiah dari yang lomba sebelumya sudah dilaksanakan juga dimasukkan ke acara ini guna meramaikan suasana.
Gunungan
Arak-arakan gunungan, sumber disini |
Ini adalah puncak dari kegiatan Merti Dusun. Setiap RT membuat satu set
gunungan. Gunungan ini adalah makanan yang disusun menyerupai Gunung. Isinya
macem-macem dimulai dari makanan pokok/nasi, ada juga gunungan yang berisi
sayur mayur atau buah-buahan. Konon katanya gunungan ini ada yang lanang (cowok) dan wadon (cewek). Gue sendiri gak begitu ngerti apa bedanya
Gunungan dari beberapa RT ini
diarak dan dikumpulkan ke satu tempat
untuk didoakan. Petugas yang
membawa gunungan dan pengiringnya pun menggunakan baju adat jawa lengkap dengan
Blangkonnya. Selanjutnya setelah didoakan gunungan ini akan diperebutkan warga
setempat. Dan disinilah seninya berebut makanan meskipun makanan itu tak jauh
lebih istimewa dari yang ada di rumah.
WAYANG KULIT
Sumber Disini |
Acara penutup dari serangkaian
acara Merti Dusun adalah Pagelaran Wayang Kulit semalam suntuk. Biasanya ni
acara dimulai setelah rayahan /
perebutan gunung usai dan akan berakhir esok harinya. Gue sih gak begitu ngerti
soal dunia perwayangan tapi gue paling suka sama Pak Dalang yang dengan lihai-nya memainkan sekaligus memerankan
berbagai tokoh di perwayangan tersebut. Dulu ayah gue paling getol kalo ada
wayang, dan baru akan pulang kalau acaranya udah kelar.
Sayangnya gue sendiri yang tiap
tahunnya menikmati acara ini masih belum begitu bisa menyimak pagelaran wayang,
Gue hanya sekedar menikmati indahnya seni wayang mulai dari jenis wayangnya,
musik sampai ke sinden. Seiring perkembangan waktu wayang kini berkembang jadi
wayang manusia yang tiap hari bisa kita lihat di acara Opera Van Java.
Bagaimana seperti yang sudah kita
ketahui sebelumnya Wayang Kulit ini pernah diklaim sebagai warga tetangga
sebelah. Sebagai pemilik pastinya kita
geram akan tingkah saudara kita itu. Ingin rasanya teriak sekenceng kencengnya
ke telinga mereka “JANGAN CURI BUDAYA KAMI WOIIIII, ATAU KALIAN AKAN MERUGI DAN
MALU KEPADA DUNIA KARENA DICAP SEBAGAI PENCURI!”. Tetapi kemudian gue sadar tak cukup dengan
kemarahan yang meluap untuk menekankan dan membuktikan bahwa itu adalah budaya kita. Cukup dengan kepala dingin
untuk meluruskan dan selanjutnya kita sendiri lah yang harus sayang akan budaya
sendiri dan melestarikannya.
Gak ingin di cap orang jawa yang
gak ngerti wayang gue mau nyebutin tokoh wayang yang gue tau. FYI aja sih
seriusan ini gue gak nanya Mbah google. Dan tokoh pewayangan yang gue tahu
adalah jeng jeng jenggg
-Bagong-Gareng-Petruk- SEKIAN
*kemudian dilempar sandal*
Itu aja sih yang mau gue tulis
disini, Budaya / adat istiadat sudah sewajarnya kita jaga dan lestarikan.
Jangan sampai Budaya yang sudah mendarah daging di Negara kita dicuri/dijiplak
Negara lain hanya karena kita yang gak menjaga atau bahkan tidak mengenal
budaya sendiri. MARI CINTAI & LESTARIKAN BUDAYA SENDIRI SEBELUM MENCINTAI PACAR ORANG LAIN
#eh
Nambah sedikit konco-konco,
tanggal 8 JULI kemarin adalah puncak acara Merti
Dusun di kampung gue. Dan gue gak bisa pulang gegara urusan finansial
#miris #koinpedulilaini #lainiinginpulkam #tapiudahtelat #yasudahlah *nangis* *nyebur ke kali*.
SEKIAN
Akhir kata MATURNUWUN udah mampir.
menarik :) sayangnya di daerah asalku gak ada yang seperti itu, terkadang iri juga dengan orang Jawa yg budayanya masih sangat kental tapi tidak menutup kemungkinan menerima budaya baru..
ReplyDeleteMumpung masih di Jogja selamat menikmati ya kakak :D
Deletecara termudah adalah dengan mencintai budaya yang ada di daerah kita masing2 tentunya..
ReplyDeletetapi kita juga saling menghormati budaya dari daerah tetangga.. dan tetap menjaga persatuan indonesia.. :)
Setuju sekali kakak :)
Deletedalem sekali yang "caploslock" jebol itu hahaha..
ReplyDeleteJadi waktu itu dapet TV gak? #salahfokus
*uhuk*..
DeleteGa jadi dapet Bang #miris
jadi inget lagu anak kecil yang ada kalimat "semar, petruk, gareng, 1 lagi bagong"..
ReplyDelete:D hehehe
lagu yang mana Shin?
Deleteasli gue gak ngerti -___-
hohoho...ayo bareng-bareng kita jaga itu semua...nggak bakal rela kalo sampe direbut!!
ReplyDeleteAyo IKA!!
Delete*kemudian nari tor tor bareng*
budya Indonesia jngn sampe lagi dicuri oleh tetangga.. tetangga yang baik tidak prnah mencuri..
ReplyDeleteSetuju sekali :D
Deleteizin blogwalking yaa ...
ReplyDeleteFolback yoouw ^ ^
mangga
Delete*bikinin kopi*
koreksi kak
ReplyDeletebetulnya wayang itu cerita ramayana dan mahabrata-nya dari India. Tapi karena sudah mendapat pengaruh dari Indonesia, maka bisa dibilang wayang kulit termasuk budaya campuran Indonesia. Setau saya seperti itu
ohhh, baru tahu
DeleteMakasih ya koreksinya *jadi malu*
hooh.. jangan cuma bisa marah ya kalau budayanya di curi tapi kitanya juga.. yaa minimal tahu deh kalau budaya itu milik kita :)
ReplyDeletehuum... Bener Banget itu mba,
Delete*mari bersulang* #eh
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteehehe, maaf ya komentarku sebelumnya aku hapus...
DeleteBagong gareng Petruk... Semar nya mana???
ohya, mohon maaf lahir batin ya, selamat berpuasa...
uhmmmmm, btw komentar yang dihapus isinya apaan ya? *penasaran*
Deletehihihi, lupa beneran kalo ada semar -__-
Sama" Cha, mohon maaf lahir batin ya :D
komentarku salah pengertian, ehehe... dan sangat malu jika diungkapkan dan dipublikasikan...
Delete*tambah penasaran*
DeleteMerti atau "metri" dusun?! Kalo di desa saya itu ada istilah "metri", tapi saya tidak tahu apakah sama maksudnya dengan yang ada di desa Jenk Laila. Memang, kita sebaiknya tahu budaya sendiri biar aman deh... setuju saya! Nice share, Jenk. by the way, saya follow #53 (Lina CahNdeso), bila berkenan sudilah follow balik sebagai tanda persaudaraan kita. God bless you...
ReplyDeletekalo di tempat gue sih "Merti" kak, :D
DeleteLove Jogja....:)
ReplyDeleteLove Jogja n U *geronimo banget* :D
Deleteoh ini yang kompakan sama Bang Uzay cs ya temanya. gimana latar belakangnya tuh? keren
ReplyDeleteya saya setuju Mbak NF, yang terpenting justru mengapresiasi dan menghayati budaya kita dulu..
kalo pengen tahu bisa cek dimari ka
Deletehttp://www.facebook.com/groups/224671920968060/
atau klik aja banner Bloggers' Shout Out :D
Yups setuju sekali :D
Kalau di tempatku yang cowok adalah yang berisi nasi dan lauk pauk. untuk yang cewek berisi nuah-buahan dan kue.
ReplyDeletetp gak tahu juga kalau berbeda..
humnnnn...
Deletejadi Ibarat kehidupan kita saling melengkapi satu sama lain -cowok-cewek-.
karena makan tanpa pencuci mulut itu kurang sempurna :D
SETUJU ..!!JANGAN CURI BUDAYA KAMI WOIIIII, ATAU KALIAN AKAN MERUGI DAN MALU KEPADA DUNIA KARENA DICAP SEBAGAI PENCURI!
ReplyDeleteaku setuju banget itu sama kalimat itu JLEB banget :D
ampe ikut ikutan capslock jebol :D
ayo kita lestarikan budaya Indonesia biar ga di curi upin ipin hehe
Kyaaaaaaaaa,,,,
Deletecapslock jebol -__-
Biarkan si Unyil yang merdeka #wew
KYAAA Wayang kulit.. gue suka banget itu, sop.... XD
ReplyDeleteaktual, budaya harus tetap dijaga. akhirnya dapat jg artikel tentang melestarikan budaya..... trims
ReplyDelete