KAMU – sahabatku
Iya kamu sahabatku, tolong
dengarkan keluhanku LAGI untuk kali ini.
Kamu,
masih ingatkah kamu akan masa
lalu itu?, masa disaat kita belum mengerti arti hidup, masa disaat kita masih
belum tau apa itu yang namanya kehilangan. Iya masa disaat kita baru mulai
mengerti pendidikan. Ketika kita mulai mengenal dan pada akhirnya selalu berangkat dan pulang sekolah bersama.
Ketika kita selalu bermain dan mengerjakan tugas bersama tanpa mengenal yang lainnya, sampai akhirnya kenaikan kelas
yang memisahkan kita. Kamu masih setia dengan kelas itu dan aku harus
melanjutkan di kelas yang baru. Kamu sibuk dengan duniamu dan aku sibuk dengan
duniaku.Kita terpisah oleh waktu. Dan pada akhirnya dipersatukan kembali oleh waktu dengan dunia dan teman teman baru
Kamu,
masih ingatkah kamu disaat
kita baru mulai mengerti apa itu arti persahabatan? Saat mulai hadir dia diantara persahabatan kita. Saat kita bermusuhan hanya karena salah
faham? hanya karena aku lebih memihak dia daripada kamu? saat aku enggan untuk
sekedar bertemu denganmu. Selalu menghindarimu tanpa ku tau apa yang ada di
fikiranmu saat itu. Masih ingatkah kamu di jalan itu? Saat kamu menungguku di
tengah jalan seakan kamu akan menghakimiku. Aku berhenti untuk sekedar berpura-pura membenarkan tali sepatu dan berharap kamu akan segera berlalu. Tetapi justru
kamu terus menungguku. Dan memintaku untuk terus berjalan menuju ke arahmu,
kemudian kamu menghakimiku bersama teman-temanmu. Aku memang tak punya alasan
kuat untuk memusuhimu dan entah aku sudah lupa bagaimana akhirnya masalah itu
berlalu dan kita kembali seperti dulu.
Kamu,
Taukah kamu ketika masa
pencarian sekolah lanjutan itu aku ingin kamu bisa satu sekolah lagi denganku.
Hanya karena aku ingin bersama dengan sahabat sahabatku. Tapi hari itu harus
kuterima kenyataan kalau kita kembali dipisahkan. Aku dan Dia bisa bersama
tetapi tidak denganmu.
Kamu,
Beranjak ke sekolah baru. Taukah
kamu aku masih ingin kita bersatu. Kembali seperti dulu. Aku ingin kamu dan
dia, kita bersatu. Namun yang ada waktu memisahkan kita semua. Sahabat yang
terpisahkan waktu. Taukah kamu? betapa senangnya ketika aku berangkat kesiangan
dan kemudian melihatmu dari arah belakang. Iya kita bisa berangkat ke sekolah
bersama meskipun itu hanya setengah perjalanan. Betapa senangnya ketika pulang
sekolah dan aku melihatmu menunggu di perempatan itu, iya kemudian kita pulang
bersama sampai rumah. Masih ingatkah kamu ketika kita pulang bersama dan hujan turun?
iya kita berjalan dengan langkah sedikit berlari di bawah gerimis hujan.
Bukankah dulu kita sering melakukan hal ini disaat aku mulai mengenalmu.
cieee yang punya header baru #salahfokus
ReplyDeleteiya dong iya dong..
ReplyDeletega cuma headernya kok yang baru tapi hatinya juga .. :P