Thursday, 28 March 2013

Kamu - 5 (Gadismu)

Iya kamu sahabatku, tolong dengarkan keluhanku LAGI untuk kali ini.


Kamu,
kita masih bersua seperti dulu. Tapi ingatkah kamu ketika kamu bercerita tentang dirinya kepadaku? Dirinya yang sekarang mendekatimu dan sering  mengirimkan sms ke kamu. Dirinya yang tiba tiba mengirimkan grafity namamu di jejaring sosial. kamu bertanya padaku apakah aku mengenal dirinya, kemudian  Aku jawab aku hanya tau tapi tak mengenalnya dan kamu pun bercerita kalau dia mendekatimu mulai dari hal kecil mengirim pesan singkat untukmu. Waktu itu aku hanya menanggapi biasa saja.


Kamu,
Masih ingatkah kamu kepadaku? Ketika kamu mulai mengenal dan menceritakannya kembali. Iya sejak saat itu aku mulai kehilanganmu. Hampir tak ada kabar darimu. Sampai akhirnya aku melihat status jejaring sosialmu. “ Semoga langgeng” katamu. Sedrastis itukah perubahanmu sampai kabar bahagia pun tak kau ungkapkan kepadaku yang kau anggap sebagai sahabatmu?.  Taukah kamu? Aku bertanya kepada dia sahabat kita tentang status itu. Tapi dia pun tak tau tentangmu. Dia juga cerita kalau kamu mulai berubah. Iya GARA GARA DIRINYA. Dan akhirnya aku memastikan dengan bertanya padamu. Iya pesan singkat konfirmasi hubungan itu. Dan kamu mengiyakan. Taukah kamu apa yang kurasakan? Senang bercampur rasa kehilangan. Iya aku merasa kehilanganmu sahabatku.

Kamu,
Aku benar benar merasa kehilanganmu. Tidak, itu hanya perasaanku. Aku senang kamu berbahagia sahabatku, tapi kenapa harus dirinya? Dirinya yang baru saja masuk ke kehidupanmu. Kenapa tidak dengan dia? Sahabat kita? Orang yang sudah sama sama kita tau sifatnya? Kenapa harus dirinya kawan? Aku ikut berbahagia kalaupun kamu bahagia. Tetapi tidak dengan dirinya, aku tak tau juga kenapa aku tak suka dirinya, apa mungkin karena aku tak mengenalnya? Atau karena dirinya orang baru diantara persahabatan kita?. Ya harus ku akui aku tak berbahagia akan kebahagiaanmu kali ini. Aku akan lebih ikut berbahagia seandainya kamu bersama dia, dan aku tak perlu kehilangan kedua sahabatku.

Kamu,
Aku tau kamu begitu saja kamu menerimanya disampingmu karena kamu kesepian bukan? Karena luka di hatimu akan seseorang yang pernah memasuki hatimu bukan? Iya dirinya datang di waktu yang tepat. Disaat kamu sedang rapuh karena luka di hatimu itu. Tapi sekali lagi kenapa harus dirinya sahabatku?. Entah aku sendiri tak mengerti ini rasa takut kehilangan atau rasa persahabatan yang berlebihan, Entahlah aku tak mengerti.

Kamu,
Masih ingatkah kamu ketika kepulanganku sejak perubahan statusmu itu? Iya ternyata kamu masih seperti dulu. Berbeda dengan apa yang ada difikiranku. Kamu orang yang memintaku untuk keluar rumah dan bergabung dengan anak anak. Iya walaupun ketika aku keluar aku tak melihatmu. Aku justru asyik bernostalgia dengan dia, seperti setaun yang lalu. Dan lagi lagi aku melupakanmu karena aku lebih damai bersua dengan dia.

Kamu,
Ah sudahlah aku capek membicarakan tentangmu. Taukah kamu apa yang kurasakan ketika aku melihatmu dengannya di acara itu? Kamu sibuk mengobrol dengan dirinya. Ah serasa tak ikhlas sahabatku. 


Kamu - Kamu 1 - Kamu 2 - Kamu 3 - Kamu 4 - Kamu 5 - Kamu 6 - Kamu 7

No comments:

Post a Comment