Sunday 24 March 2013

Kamu - 4 (Konflik Batin)

Iya kamu sahabatku, tolong dengarkan keluhanku LAGI untuk kali ini.


Kamu,
masih ingatkah kamu ketika aku meminjam status jejaring sosialmu?. Tanpa aku bicara panjang lebar karena kamu sudah tau masalahku kemudian kamu mengiyakan permintaanku.  Sampai aku bertanya kepadamu apa kamu yakin atas bantuanmu dan kamu bilang "demi sahabatku".  Iya memang waktu itu murni salahku, melibatkanmu ke dalam masalahku. Sampai orang di sekitarmu terus mem.bullymu meskipun aku sudah bilang kepada mereka kalau kita hanya bersandiwara. Dan aku tak tau apa yang terjadi denganmu saat itu. Tapi akhirnya aku tersadar ini tak adil bagimu kemudian menyudahi sandiwara itu. Dan aku baru tau apa yang kamu alami saat aku kembali ke kota itu.  Iya aku baru tau kalau kamu masih saja di bully karena sandiwara itu. Taukah kamu? Aku merasa bersalah dan amat sangat bersalah. Aku merasa kamu menghindariku dan aku tau ini semua salahku. Sampai di hari jadimu pun kamu mengacuhkanku. tak menghiraukan teleponku. Padahal itu adalah telp pertama dariku untukmu. Iya kepulanganku hanya meninggalkan luka di hati dengan rasa bersalahku kepadamu.

Kamu,
akhirnya kamu kembali seperti dulu. Sahabat yang mau mendengarkan ceritaku dan juga sahabat yang mau berbagi cerita denganku. Tentang dirinya dan luka di hatimu. Tetapi aku bukannlah sahabat baikmu. Telepon pertamamu untuk bercerita kegalauanmu justru aku abaikan karena aku terlalu sibuk dengan teman temanku. Dan ketika aku tanya kembali kamu sudah mengurungkan niat bercerita denganku. Kamu sudah cerita dengan dia.Dia sahabat kita. Harus ku akui Ketika kamu meminta saranku, aku tak terlalu mengerti seperti apa keadaanmu karena aku tak melihatmu. Dan aku  yakin saran dan motivasiku kurang mengena padamu. Aku menyarankan kamu bercerita dengan dia. Karena aku tau dia lebih tau banyak tentangmu daripada aku. Aku terlalu jauh untuk sekedar menghiburmu.

Kamu,
yeay. Akhirnya kita bertemu lagi masih dengan luka hati baik di hatiku maupun di hatimu. Dan akhirnya rencana yang kita susun jauh jauh hari sebelum kepulanganku terlaksana. Aku, kamu, dia dan teman lainnya akan pergi ke tempat bermain masa kecil kita. Kita bersama sama pergi sehabis shubuh untuk melihat matahari terbit tapi kesiangan. Kita bersendau gurau layaknya sahabat yang tak pernah terpisahkan oleh waktu. Taukah kamu? betapa senangnya hatiku. Masih dilanjut sesampai di rumah kita masih sempat bermain bersaman. Ah senangnya.

Kamu,
masih ingatkah kamu ketika aku memintamu ke rumahku. Hanya untuk sekedar mendengarkan ceritaku. Dan kamu pun datang siang itu. Datang ke rumah dan kita bertukar cerita tentang hati masing masing tentang dirinya yang ada di hatimu dan di hatiku. Sampai waktulah yang memisahkan karena aku harus kembali ke pergi meninggalkan kota itu.

Kamu - Kamu 1 - Kamu 2 - Kamu 3 - Kamu 4 - Kamu 5 - Kamu 6 - Kamu 7

2 comments:

  1. The end ato msh to be continue nih???
    Heheee

    ReplyDelete
  2. masih ada banyak kaka...
    udah di schedule.in publish, sayangnya mau revisi ad yang salah kuota lagi abis -_-

    ReplyDelete